Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa hoax yang menyangkut virus corona belakangan ini membuat Facebook jadi lebih mudah dalam mengambil sikap yang lebih tegas dan lebih jelas. Hal itu disampaikan Mark Zuckerberg kepada The New York Times, Kamis lalu.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (17/3/2020) Mark Zuckerberg mengakui banyak berita yang melampai ambang batas.
"Ketika Anda berhadapan dengan pandemi, banyak hal yang kami lihat baru saja melewati ambang batas," kata Zuckerberg.
Baca Juga: Gawat Nih, Facebook Digugat Gara-Gara Kasus . . . .
Sebagai hasilnya, ia menambahkan, "lebih mudah untuk menetapkan kebijakan antara hitam dan putih serta dalam pengambilan tindakan tegas."
Newsguard mengatakan pada awal Maret lalu bahwa: "situs tipuan perawatan kesehatan secara eksponensial lebih populer daripada situs web lembaga kesehatan masyarakat,"
Hal itulah yang mendorong Facebook dan platform media sosial lainnya untuk menindak posting yang membuat pernyataan menyesatkan tentang penyembuhan virus corona, metode pengujian palsu, dan informasi yang bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh pejabat publik.
Seperti diketahui, Facebook dan Google telah melarang iklan untuk masker wajah. Amazon, eBay, Etsy, dan pengecer online lainnya juga telah berupaya membatasi melambungnya harga dan upaya mengambil keuntungan dari ketakutan orang-orang akan virus corona. Sementara Apple dan Google telah melarang semua aplikasi yang berhubungan dengan virus corona.