Rabu 18 Mar 2020 12:01 WIB

Covid-19, Satgas Pangan Polri Batasi Pembelian Bahan Pokok

Asosiasi pedagang diminta membatasi pembelian beras maksimal 10 kg dan gula 2 kg.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Friska Yolandha
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri melakukan pengawasan terhadap stok bahan pokok dan penting (Bapokting) untuk antisipasi melonjaknya permintaan akibat penyebaran Covid-19 atau corona.
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Rak kosong di sebuah toko ritel di Tangerang, Banten, Senin (2/3). Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri melakukan pengawasan terhadap stok bahan pokok dan penting (Bapokting) untuk antisipasi melonjaknya permintaan akibat penyebaran Covid-19 atau corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengawasi stok bahan pokok dan penting (bapokting) untuk antisipasi melonjaknya permintaan akibat penyebaran Covid-19 atau corona. Polri meminta asosiasi pedagang untuk membatasi pembelian.

Dalam menjalankan upaya ini, Satgas Pangan Polri mengirimkan surat kepada Asosiasi Penguasa Ritel Indonesia (Aprindo), Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas), Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopppas).

Baca Juga

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dan komoditas pangan lainnya, Satgas Pangan Polri meminta pada organisasi untuk membatasi pembelian, yakni beras maksimal 10 kilogram (kg), gula maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mi instan maksimal 2 dus.

"Itu sudah dikirimkan langsung ke asosiasi, termasuk Aprindo, asosiasi ritel indonesia, aksi, pedagang pasar sudah terkonfirmasi oleh kasatgas pangan untuk pembatasan," kata Kasatgas Pangan Brigadir Jenderal Daniel Tahi Monang Silitonga saat dikonfirmasi, Rabu (18/3).

Pembatasan pembelian ini dilakukan Satgas Pangan Polri bersama dengan pemangku kebijakan terkait untuk mendukung program gugus tugas percepatan penanganan corona virus (Covid-19). Di samping itu, satgas juga mengupayakan agar distribusi berjalan lancar. 

Daniel menyebut, dengan upaya tersebut, stok pangan diprediksi aman hingga bulan Ramadhan yang akan tiba dalam satu bulan ke mendatang. Ia menyatakan, satgas akan langsung turun tangan jika ada pembelian yang melonjak secara signifikan. 

"Jadi, kita ada estimasi. Setiap buyer kita itu memberikan estimasi. Kita pastikan terpenuhi 100 persen. Kalau ada yang signifikan, nanti kita cross-check," kata Daniel menegaskan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement