Rabu 18 Mar 2020 12:22 WIB

Pemerintah Harus Dorong Pabrik APD Gunakan Bahan Baku Lokal

Pemerintah harus memutar otak agar alat perlindungan diri dapat diproduksi.

Petugas medis mengenakan alat perlindungan diri.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis mengenakan alat perlindungan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani meminta Pemerintah mendorong pabrik untuk segera melakukan langkah produksi menggunakan bahan baku dalam negeri. Hal ini seiring dengan perkembangan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Hal itu mengingat perkembangan COVID-19 yang makin meluas dan makin banyak pasien yang masuk ruang isolasi sehingga kehabisan stok APD di sejumlah rumah sakit," kata politikus PDI Perjuangan Dewi Aryani melalui pesan percakapan di Semarang, Rabu (18/3).

Baca Juga

Menurut Dewi Aryani, berbahaya jika rumah sakit sampai harus memodifikasi jas hujan menjadi APD. Hal ini mengancam keselamatan tenaga medis karena penyebaran virusnya sangat dahsyat.

Ia menekankan pemerintah harus segera koordinasi lintas kementerian dan memutar otak agar pabrik APD bisa memproduksi dengan bahan baku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, tidak tergantung pada bahan baku dari negara lain.

"Ini memang menjadi keprihatinan kita bersama," kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten/Kota Tegal dan Kabupaten Brebes) ini.

Karena itu, Dewi Aryani meminta pemerintah bekerja ekstra keras bagaimana menyelamatkan kondisi lack of self-protection equipment (kurangnya peralatan perlindungan diri) untuk para tenaga medis di Tanah Air. Sebelum APD secara masif dapat diproduksi dan didistribusikan ke semua rumah sakit, kata Dewi Aryani, seluruh jajaran dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk melakukan koordinasi intensif dan langkah-langkah antisipatif dengan kondisi ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement