Rabu 18 Mar 2020 14:31 WIB

TransJakarta Alihkan Transaksi Pembayaran Jadi Nontunai

Kebijakan pembayaran nontunai sebagai upaya untuk menghambat penularan Covid-19

Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta. ilustrasi   (Republika//Raisan Al Farisi)()
Calon penumpang membeli kartu uang elektrik di Halte Transjakarta. ilustrasi (Republika//Raisan Al Farisi)()

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akan mengalihkan seluruh transaksi pembayarannya dalam bentuk nontunai dan tidak menerima pembayaran dengan metode tunai. Hal ini untuk menghindari terjadinya interaksi fisik langsung agar mencegah potensi penyebaran Covid-19.

"TransJakarta mulai 19 Maret 2020 menutup semua bentuk transaksi dengan menggunakan uang tunai dalam aktivitas isi ulang atau 'top up' uang elektronik serta pembelian kartu perdana di seluruh halte 'Bus Rapid Transit' (BRT) untuk sementara waktu," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas TransJakarta Nadia Disposanjoyo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Menurut Nadia, kebijakan itu diambil sebagai salah satu upaya untuk menghambat penularan Covid-19, khususnya di transportasi publik. Nadia menyarankan nantinya bagi warga yang ingin melakukan pengisian ulang uang elektroniknya dapat mengisi secara mandiri menggunakan lewat mesin debit yang tersedia di halte-halte BRT TransJakarta.

"Bagi yang ingin melakukan isi ulang atau top up bisa menggunakan debit yang dilakukan di halte seperti biasanya, namun hanya berlaku untuk bank tertentu saja seperti BCA, Mandiri dan BNI. Bentuk pengisian ulang lain bisa dilakukan melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) atau di minimarket terdekat," kata Nadia.