Rabu 18 Mar 2020 14:31 WIB

Anies: Masyarakat Harus Jadi Pelaku Pencegah Corona

Anies mengakui pencegahan tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendirian.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan(Republika/Putra M. Akbar)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan(Republika/Putra M. Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyrakat untuk meningkatkan kesadaran mereka akan potensi penularan virus Corona. Dia mengatakan, persoalan Covid-19 ini ada pada tingkat penularan yang begitu cepat.

"Karenanya masyarakat penting sekali untuk memahami bagaimana cara mencegah penularan dan secara sadar dan bertanggung jawab menjadi pelaku pencegahan," kata Anies dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Anies mengakui pencegahan tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendirian. Dia mengatakan, ini meningat penyebaran virus tidak tebang pilih namun langsung kepada antarwarga.

Dia kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan kebijakan yang telah diberlakukan pemerintah yakni, dengan menghindari tempat keramian, bekerja dari rumah hingga tidak keluar jika tidak sangat diperlukan. 

Menurutnya, cara-cara sosial distancing itu apabila dikerjakan dengan masif maka akan meminimalisir penularan virus Covid-19. Dia mengajak warga untuk bersama mengehentikan penyebaran virus mematikan tersebut.

"Dengan begitu harapannya bisa menjaga agar penularan covid 19 tidak menignkat tapi terkendali dan menurun," katanya.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo berencana untuk melibatkan struktur pemerintahan hingga RW dan RT guna menankal penyebaran virus Corona. Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dapat berjalan maksimal.

"Sehingga kita semua sama-sama menghentikan perdebatan karena waktunya kita yakinkan warga kita pahami apa yangg sedang dilakukan di sini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement