Rabu 18 Mar 2020 16:01 WIB

BUMN Kejar Pasokan Bahan Baku Farmasi untuk Dalam Negeri

Indonesia tengah bernegosiasi dengan China terkait bahan baku farmasi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri melakukan simulasi dekontaminasi alat di Posko Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19 Pemerintah DI Yogyakarta di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Yogyakarta, Senin (16/3). Kementerian BUMN saat ini tengah melakukan negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China untuk mendapat bahan baku dari China.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri melakukan simulasi dekontaminasi alat di Posko Pencegahan dan Penanganan Pandemi COVID-19 Pemerintah DI Yogyakarta di Kantor Pusdalops BPBD DIY, Yogyakarta, Senin (16/3). Kementerian BUMN saat ini tengah melakukan negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China untuk mendapat bahan baku dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan pernyataan Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani yang mengungkapkan kendala yang dihadapi industri farmasi nasional dalam memperoleh bahan baku dari Cina di tengah pandemi virus corona. Rosan menyebut industri farmasi nasional saat ini harus berebut bahan baku dari China dengan banyak negara.

"Ketua Kadin memang benar (karena) kebutuhan ada di mana-mana, jadi hampir semua negara mencari," ujar Arya saat video conference dengan media di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Pemerintah, kata Arya, tak tinggal diam. Kementerian BUMN saat ini tengah melakukan negosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China untuk mendapat bahan baku dari China. Arya optimistis pemerintah China mau memasok bahan baku farmasi ke Indonesia.

"Bagusnya (pemerintah) China juga melihat negara yang dia lihat punya kebutuhan. Jadi kami sudah kejar betul (bahan baku) dari China," ucap Arya.

Selain itu, lanjut Arya, Kementerian BUMN juga tengah mempertimbangkan usulan produksi masker dari kain lantaran banyaknya bahan tekstil yang terdapat di dalam negeri. Arya menilai pasokan masker dari bahan kain mampu menambah kebutuhan masker saat ini.

"Ada usulan bikin masker dari kain, itu sedang dipertimbangkan, tapi itu baru usulan, kita belum tahu lebih lanjut," lanjut Arya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement