Rabu 18 Mar 2020 16:16 WIB

Purbalingga Perbanyak Ruang Isolasi di Rumah Sakit

Sepuluh warga Purbalingga dalam status PDP Covid-19.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja membersihkan ranjang pasien di salah satu ruang isolasi di RS Jiwa Menur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020).(Antara/Moch Asim)
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja membersihkan ranjang pasien di salah satu ruang isolasi di RS Jiwa Menur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020).(Antara/Moch Asim)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memastikan kesiapan beberapa rumah sakit (RS) di Purbalingga untuk memberikan perawatan pada pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga terpapar virus Corona (covid-19). Rumah Sakit yang disiapkan, antara lain RSUD dr Goeteng Taroenadibrata, RSU Panti Nugroho, RS Harapan Ibu dan RS Nirmala.

Meski demikian, dia menyebutkan, untuk sementara ini baru RSUD Goeteng Taroenadibrata yang digunakan untuk merawat pasien suspect Covid 19. ''Saat ini, di RSUD ada 10 ruang isolasi yang disiapkan. Dari 10 ruang isolasi tersebut, 7 sudah terisi pasien. Dengan demikian, masih ada sisa 3 kamar,'' katanya, Rabu (18/3).

Baca Juga

Bupati telah meminta kepada Direktur RS Goeteng untuk segera menambah ruang isolasi untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien. Dari pengecekan ini, Bupati menilai RSUD masih menambah 13 ruang isolasi lagi. 

''Kami berharap, tambahan 13 ruang isolasi ini bisa siap seluruhnya selama 5 hari ke depan,'' katanya.

Selain RS Goeteng Taroenadibrata, Bupati juga menyebutkan RSU Panti Nugroho sudah menyediakan 5 ruang isolasi yang saat ini belum terpakai. ''Dari pengecekan, RSU Panti Nugroho masih memungkinkan untuk menambah 7 ruang isolasi lagi sehingga seluruhnya ada 12 ruang isolasi,'' katanya.

Untuk RS swasta seperti RS Harapan Ibu dan RS Nirmala, Bupati mengaku sudah melakukan koordinasi agar sewaktu-waktu bisa menerima pasien suspect Covid-19. Terutama bila RSUD Goeteng dan RS Panti Nugroho sudah mengalami over kapasitas. 

''Sejauh ini, RS Harapan Ibu telah menyediakan 2 ruang isolasi dan RS Nirmala telah menyiapkan 1 ruang perawatan intensif,'' katanya.

Bupati mengakui Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas rumah sakit kondisinya saat ini memang cukup minum. Namun dia menyebutkan, kondisi ini tidak hanya terjadi di Purbalingga saja, tapi juga di daerah lain. 

''Ke depan, harus ada langkah alternatif agar kebutuhan APD ini bisa terpenuhi,'' katanya.

Menurut Bupati, hingga Rabu (18/3) ini, diketahui ada 10 warga Purbalingga dalam status Pasien Dengan Pengawasan (PDP) atau diduga terpapar virus Corona. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 pasien dirawat di RS dr Goeteng Taroenadibrata, 1 pasien di RS Harapan Ibu, 1 pasien di RSUD Banjarnegara, dan 1 pasien RS Margono Soekarjo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement