REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- *Tidur
Nabi Muhammad cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah.
Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan.
Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur delapan jam sehari memiliki risiko kematian yang lebih cepat.
Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari delapan jam.
Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat.
Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional.
Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.
Nabi Muhammad juga memiliki tradisi tidur siang sejenak. Dr Ade Hashman Sp.An, dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kesehatan Rasulullah menuliskan, ketika menjelang Zuhur, Nabi memiliki tradisi tidur siang sejenak. Tidur yang memberi kepuasan dan ketenangan pada tubuh yang didera kelelahan dan memberi kebugaran kembali untuk beraktivitas.
Tidur singkat demikian dimaksudkan Nabi untuk reserve. "Lakukanlah sahur untuk berpuasa dan tidur siang sejenak untuk shalat malam." (HR Ibnu Khuzaimah).
Setelah tujuh jam bekerja, tubuh berada pada konsentrasi dan aktivitas terendah. Bila seseorang mengabaikan tidur pada waktu tersebut, banyak terjadi penurunan kemampuan pada sistem otot dan sarafnya, sepanjang hari.
"The NSF (The National Sleep Foundation) merekomendasikan untuk tidur siang sejenak sekitar 15 hingga 20 menit," tulis dr Ade Hashman.