Rabu 18 Mar 2020 17:14 WIB

Menkeu: Wisma Atlet Paling Siap untuk Isolasi Pasien Corona

Menkeu mengatakan Wisma Atlet Kemayoran paling siap untuk isolasi pasien corona.

Sejumlah atlet saat melintas di depan Wisma Atlet di New Clark City, Filipina, Jumat (29/11).(Republika/Putra M. Akbar)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah atlet saat melintas di depan Wisma Atlet di New Clark City, Filipina, Jumat (29/11).(Republika/Putra M. Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, merupakan salah satu tempat yang paling siap untuk menampung pasien positif corona atau Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala. Menkeu mengatakan Wisma Atlet Kemayoran punya fasilitas yang lengkap jika rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien positif corona.

"Saat ini masih belum digunakan sehingga itu tempat paling siap dari sisi fasilitas listrik, air, tempat tidur dan lainnya sudah ada di sini," katanya dalam pemaparan kinerja APBN Februari 2020 melalui konferensi video di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Rencana itu dilakukan jika rumah sakit rujukan tidak bisa menampung pasien mengidap virus corona jenis baru itu termasuk yang positif COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala. "Yang penting mereka harus isolasi diri supaya tidak menularkan kepada pihak lain, jadi dibutuhkanlah suatu tempat dan Wisma Atlet yang kemarin digunakan untuk Asian Games," ujarnya.

Menkeu menjelaskan nantinya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengoordinasikan pemanfaatan Wisma Atlet sebagai salah satu pusat instalasi untuk mengisolasi pasien positif COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala sakit. Nantinya, pelayanan bagi para pasien itu akan didukung oleh petugas medis dari rumah sakit yang ditugaskan.

Kementerian Kesehatan melalui lamannya menyebutkan hingga saat ini sudah ada 227 rumah sakit rujukan. Sejak pertama kali diumumkan pemerintah terkait pasien COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, hingga saat ini sudah ada 227 kasus positif, 19 di antaranya korban meninggal dunia.

Kemenkes sudah memeriksa 1.372 orang per Rabu ini, 1.178 orang di antaranya negatif dan 22 sampel masih diperiksa. Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan juga mencatat ada sembilan orang dinyatakan sembuh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement