REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Salah satu ajang tenis bergengsi grand slam, Prancis Open 2020, resmi ditunda hingga September mendatang. Federasi Tenis Prancis (FFT) mengonfirmasi penundaan tersebut lantaran imbas dari maraknya pandemi virus corona di Benua Eropa.
"Seluruh dunia dipengaruhi oleh krisis kesehatan masyarakat, terkait dengan COVID-19. Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat dalam penyelenggaraan turnamen, Federasi Tenis Prancis memutuskan untuk mengadakan Roland-Garros edisi 2020 dari 20 September hingga 4 Oktober 2020," demikian bunyi pernyataan tersebut dilansir Sky Sport, Rabu (18/3).
Sebelum pernyataan tersebut beberapa ajang tenis bergengsi dunia juga telah dinyatakan batal atau ditunda. Namun, penangguhan Prancis Terbuka yang akan kembali terlaksana pada 20 September hingga 4 Oktober dapat menyebabkan gangguan signifikan pada kalender turnamen.
Pasalnya, Prancis Terbuka 2020 akan berlangsung selang sepekan dari gelaran Amerika Serikat Terbuka 2020. Praktis, penjadwalan itu tentu menguras fisik petenis dunia yang berlaga.
"Untuk bertindak secara bertanggung jawab dan melindungi kesehatan karyawannya, penyedia layanan dan pemasok selama periode organisasi, FFT telah memilih satu-satunya pilihan yang akan memungkinkan mereka untuk mempertahankan edisi turnamen 2020 sambil bergabung melawan COVID-19," sambung pernyataan tersebut.
Di sisi lain, Kepala eksekutif All England Lawn Tennis & Croquet Club (AELTC), Richard Lewis mengatakan Inti dari pengambilan keputusan itu adalah komitmen mereka terhadap kesehatan dan keselamatan anggota, staf, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan otoritas kesehatan masyarakat atas saran dan dukungan mereka."