Rabu 18 Mar 2020 19:00 WIB

Makassar Kini Diperkuat Alat Deteksi Corona

Alat tersebut akan ditempatkan di RS Pendidikan Unhas dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.

Petugas rumah sakit memperlihatkan ruangan isolasi khusus untuk wabah virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/1/2020).(Antara/Abriawan Abhe)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas rumah sakit memperlihatkan ruangan isolasi khusus untuk wabah virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/1/2020).(Antara/Abriawan Abhe)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan memiliki alat untuk memeriksa dan memastikan apakah seseorang itu terinfeksi atau tidak oleh virus corona baru atau COVID-19.

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dalam keterangan resminya di Makassar, Rabu (18/3), mengatakan, alat tersebut akan ditempatkan di RS Pendidikan Unhas dan RSUP Wahidin Sudirohusodo, sehingga tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta.

Alat tersebut juga bisa digunakan untuk provinsi lain, di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

"Kita sudah siap untuk pengecekan. Pemprov akan segera melakukan pembenahan laboratorium, kita menambah peralatan-peralatan yang belum cukup. Sekarang tinggal menunggu legitimasi atau ijin dari Kementerian Kesehatan," kata Nurdin.

Nurdin Abdullah menjelaskan, pihaknya menginstruksikan pengadaan alat untuk pemeriksaan sampel darah pasien dalam pengawasan virus corona itu, karena terlalu lamban jika harus menunggu berhari-hari hanya untuk memeriksa sampel darah.

"Coba bayangin, ada empat sampel kita kirim, sudah hari kelima belum ada jawaban. Ini kan membuat masyarakat kita jadi stres. Nah kalau kita bisa mengecek sendiri, itu hitungan menit aja selesai," jelasnya.

Ia juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel segera menghadap ke Menteri Kesehatan, untuk membicarakan mengenai izin alat tersebut. Apalagi, Sulsel ini adalah representasi dari Indonesia bagian timur.

"Saya udah minta Dinas Kesehatan segera menghadap Menkes supaya kita ditetapkan sebagai pemilik laboratorium yang bisa mendeteksi (Sampel Covid-19)," ujarnya.

Menurutnya, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pendidikan Unhas memiliki tenaga kesehatan yang sudah teruji untuk mengelola alat uji sampel tersebut.

"Itu orang-orang sudah teruji semua. Kita cuma belum ada legitimasi dari Kementerian Kesehatan," ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement