REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Pelaksana tugas (Plt) Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan memuji langkah Menteri BUMN Erick Thohir memanfaatkan Hotel Patra Comfort sebagai tempat isolasi penanganan pasien corona. Kata Luhut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo telah menyampaikan rencana Kementerian BUMN untuk memanfaatkan hotel-hotel BUMN sebagai rumah sakit darurat.
"Pak Tiko (Kartika) ke saya, kami bicara beberapa hotel BUMN diubah menjadi rumah sakit tanggap darurat Covid-19. Itu sudah bagus," ucap Luhut saat video conference di Jakarta, Rabu (18/3).
Luhut menilai persiapan penanganan corona memerlukan kesigapan dari dukungan fasilitas. Tak hanya hotel BUMN yang disulap sebagai rumah sakit darurat. Wisma Atlet Kemayoran pun telah disiapkan untuk isolasi pasien corona.
Menurut Luhut, kesiapan fasilitas menjadi penting mengingat pemerintah berencana menggunakan rapid test atau tes cepat guna mendeteksi Korona. Luhut menilai program tes cepat corona memiliki konsekuensi dengan peningkatan jumlah orang yang terindikasi infeksi corona.
"Karena rapid test akan datang, maka bisa datanya meningkat. Ini kan sudah dialami juga oleh banyak negara. Kita berdoa betul jangan sampai kaya Italia. Ayo masyarakat, juga patuhi (arahan pemerintah)," kata Luhut.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan sejumlah rumah sakit (RS) BUMN untuk khusus melayani penanganan corona.
Tak hanya BUMN rumah sakit maupun hotel, BUMN-BUMN farmasi yang tergabung dalam holding di bawah PT Bio Farma (Persero) menunjukan dukungan serupa.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan holding BUMN farmasi intensif berkoordinasi dengan holding BUMN rumah sakit dalam membantu pemerintah menangani Korona.
"Kita mendukung penuh RS BUMN. Kita tetap bersinergi dan kita memiliki potensi," ucap Verdi.
Verdi menambahkan, holding BUMN farmasi tidak menutup kemungkinan mampu memproduksi alat tes cepat deteksi Korona. Verdi meyakini sumber daya yang ada di holding BUMN farmasi memiliki kemampuan untuk membuat terobosan inovasi, termasuk produksi alat tes cepat deteksi Korona.
"Saya pikir kita mempunya kemampuan untuk hal tersebut. Memang virus ini baru khususnya untuk Korana. Ke depan kita menutup kemungkinan melakukan transfer teknologi atau produksi dalam negeri," kata Verdi.