Rabu 18 Mar 2020 20:06 WIB

WHO: Redakan Demam Covid-19, Hindari Penggunaan Ibuprofen

WHO menyarankan agar ibuprofen tidak digunakan untuk meredakan demam Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien Covid-19 (Ilustrasi). WHO menyarankan agar ibuprofen tidak digunakan untuk meredakan demam Covid-19.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pasien Covid-19 (Ilustrasi). WHO menyarankan agar ibuprofen tidak digunakan untuk meredakan demam Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar ibuprofen tidak digunakan untuk kepada pasien Covid-19. Imbauan ini dikeluarkan setelah otoritas Prancis mengeluarkan peringatan bahwa penggunaan obat antiinflamasi ini dapat memperburuk dampak dari virus penyebab Covid-19.

Peringatan terkait penggunaan ibuprofen pada pasien Covid-19 diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran setelah melihat publikasi studi terbaru dalam jurnal The Lancet. Studi tersebut mengungkapkan, obat antiinflamasi seperti ibuprofen dapat meningkatkan sebuah enzim yang dapat memfasilitasi dan bahkan memperburuk infeksi pada kasus Covid-19.

Baca Juga

Veran menyarankan agar pasien yang telah dirawat dengan menggunakan ibuprofen bertanya lebih jauh kepada dokter yang menangani. Untuk meredakan gejala demam, Veran menilai parasetamol sebagai opsi yang lebih aman bagi pasien Covid-19. Tentu penggunaan parasetamol juga perlu diperhatikan dengan baik karena penggunaan dalam dosis yang besar dapat merusak hati.

"Dalam kasus demam, gunakan parasetamol," papar Veran, seperti dilansir Strait Times.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara WHO Christian Lindmeier mengungkapkan bahwa WHO masih melakukan penilaian untuk memberikan panduan lebih jauh. Namun, untuk sementara waktu, Lindmeier mengatakan bahwa penggunaan ibuprofen untuk mredakan gejala demam pada pasien Covid-19 sebaiknya dihindari.

"Kami lebih merekomendasikan penggunaan parasetamol, dan jangan gunakan ibuprofen sebagai obat swamedikasi. Itu merupakan hal penting," ungkap Lindmeier.

Pandemi Covid-19 telah menginfeksi sekitar 190 ribu orang di seluruh dunia. Pandemi ini juga telah menyebabkan lebih dari 7.800 kematian.

Sebagian besar penderita Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, seperti demam dan batuk. Akan tetapi, sebagian lain mengalami gejala berat yang dapat berujung pada kondisi yang lebih berat dan bahkan kematian.

Jauh sebelum pandemi Covid-19, otoritas Prancis juga telah memberikan peringatan terkait komplikasi infeksi serius yang berkaitan dengan penggunaan ibuprofen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement