REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN – Institut Islam di Afrika Selatan membantu 700 siswa dari 59 negara pulang ke rumah mereka masing-masing.
Hal ini karena pembatasan di berbagai negara di seluruh untuk membantu memperlambat penyebaran Covid-19.
Dilansir di news24.com, Rabu (18/3) Beberapa siswa senior di Institut Darul Uloom Zakariyya untuk belajar menjadi seorang imam, masih memiliki ujian tulis hingga Selasa (24/3).
Wakil Rektor Institut Darul Uloom Zakariyya, Bashir Mohamed, mengatakan sebagian besar siswa yang perbatasan negaranya ditutup, menerima izin untuk pergi lebih awal.
Dua siswa yang menuju Oman harus kembali dari bandara ketika mereka mengetahui bahwa penerbangan mereka dari Pakistan telah dibatalkan. "Ayah mereka sedang mengerjakan pengaturan lain," kata Mohamed.
Seorang dokter telah memantau siswa sekolah asrama dan tidak ada yang menunjukkan gejala.
Mohamed mengatakan bahwa kalender akademik institut berakhir Ramadhan, yang diperkirakan pada April, dan para siswa menyelesaikan tahun akademik mereka pada waktu itu.
Lembaga ini memiliki kampus di Taman Zakariyya dekat Vereeniging, satu di Newcastle, satu di Azaadville dan dua di Durban.
Ini merupakan bagian dari tindakan yang lebih luas yang diambil lembaga-lembaga keagamaan dan pendidikan agar sejalan dengan deklarasi presiden yang menuutup sekolah dan pertemuan dibatasi untuk 100 orang.
News24 sebelumnya melaporkan bahwa, setelah pertemuan Kabinet, diputuskan akan ada larangan perjalanan dari negara-negara berisiko tinggi seperti Italia, Irak, Korea Selatan, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, dan China. Selain itu, 35 bandara dan delapan pelabuhan laut ditutup.
Masjid-masjid di Afrika Selatan akan tetap terbuka, tetapi Dewan Yudisial Muslim (MJC) mengatakan shalat Jumat dan shalat berjamaah setiap hari akan dibatasi hingga 100 orang per masjid.