REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebagai upaya melindungi atlet dan pelatih dari resiko tertular virus Corona (COVID-19), Komisi Olahraga Australia memutuskan membatasi kunjungan publik ke kompleks Institut Olahraga Australia (AIS) di Canberra. Selama ini, AIS menjadi salah satu lokasi pemusatan latihan atlet-atlet Australia sebelum tampil di ajang event internasional.
Pembatasan ini juga menjadi langkah yang diambil Komisi Olahraga Australia agar para atlet Australia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bisa fokus berlatih dan mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Rencananya, pembatasan akses masyarakat umum ke AIS ini akan diberlakukan pada Rabu (18/3) waktu setempat.
Direktur Eksekutif AIS, Peter Conde, menegaskan, pihaknya tidak pernah meremehkan makna kehadiran AIS buat masyarakat Australia, terutama buat masyarkat Canberra. Namun, pembatasan akses publik ini dinilai penting untuk mendukung persiapan atlet Australia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
''Dengan persiapan menuju Olimpiade dan Paralimpiade yang terus berjalan, kami berusaha sebisa mungkin mendukung atlet dan pelatih dengan meminimalkan faktor-faktor yang bisa mengganggu mereka berlatih. Para atlet telah berusaha keras untuk bisa membela Australia di ajang tersebut. Kami berterima kasih kepada masyarakat luas atas pengertiannya di tengah situasi sulit ini,'' kata Conde seperti dikutip Reuters, Rabu (18/3).
Sebelumnya, Komisi Olahraga Australia juga telah melarang publik untuk menghadiri kegiatan olahraga secara langsung di stadion. Hal ini sejalan dengan anjuran Pemerintah Australia untuk mengurangi kegiatan yang melibatkan lebih dari 500 orang. Kebijakan ini menjadi salah satu cara Pemerintah Australia untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona di Benua Kangguru tersebut.