Rabu 18 Mar 2020 21:29 WIB

IPB Berikan Bantuan pada Mahasiswa Positif Covid-19

seluruh sivitas akademika IPB agar tetap tenang.

Kampus IPB University, Bogor.
Foto: ANTARA
Kampus IPB University, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melalui Tim Crisis Center memberikan bantuan sebagai langkah penanganan awal terhadap mahasiswa IPB yang indekos di Kelurahan Sempur Kota Bogor yang dinyatakan positif Covid-19.

"Mahasiswa itu dinyatakan terpapar Covid-19 dari ayahnya yang tinggal di Jakarta. Sejak mengetahui bahwa ayahnya positif Covid-19, IPB langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Bogor, untuk melakukan pencegahan," kata Ketua Tim Crisis Center IPB University, Prof Dr Dodik Ridho Nurrohmat, di Kota Bogor, Rabu (18/3).

Menurut Dodik, seluruh proses perawatan medis telah diberikan sejak mahasiswa itu berstatus orang dalam pemantauan (ODP) hingga dirujuk ke rumah sakit Jakarta dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) untuk dilakukan karantina, sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selanjutnya, IPB bersama Dinas Kesehatan, kata dia, juga telah meminta para pihak yang sempat melakukan kontak atau beraktivitas, bersama pasien positif Covid-19 itu, untuk segera melakukan karantina mandiri.

"Kami telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan, untuk terus melakukan pemantauan perkembangan yang terjadi," kata Dodik.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Informasi itu juga mengingatkan seluruh sivitas akademika IPB agar tetap tenang terkait adanya mahasiswa yang dinyatakan terpapar covid-19.

Seluruh civitas akademika IPB, kata dia, diminta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu rutin mencuci tangan yang bersih dengan sabun serta selalu menjaga kesehatan tubuh.

"Selalu mengutamakan social distancing, seperti yang disarankan oleh WHO maupun pemerintah," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan sedang melakukan penelusuran riwayat interaksi mahasiswa yang terpapar virus corona itu.

"Mahasiwa itu telah dirujuk rumah sakit ke Jakarta dan sudah dinyatakan positif Covid-19.Dinas Kesehatan saat ini masih menelusuri riwayat interaksi mahasiswa tersebut di Kota Bogor," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement