REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengarahkan agar umat Katolik yang menderita demam tinggi dan sakit pernapasan tidak beribadah di gereja-gereja Katolik di bawah lingkup KAJ dalam rangka mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.
"Bagi umat yang demam tinggi dan sakit pernapasan seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, serta mereka yang merasa dapat menularkan, tetap berada di rumah dan memeriksakan diri ke dokter," kata Sekretaris KAJ, Rm V Adi Prasojo Pr, dalam keterangan tertulis terkait petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta, Jakarta, Rabu (18/3).
Umat yang sedang menderita demam atau sakit pernapasan diminta beribadah di rumah melalui live streaming yang disediakan pihak gereja.
Arahan itu juga termasuk dalam petunjuk praktis aktivitas gerejawi di Keuskupan Agung Jakarta yang telah diedarkan pada Rabu.
KAJ juga meminta agar gereja-gereja Katolik menyediakan pembersih tangan atau hand sanitizer untuk dipakai jemaat saat ingin masuk ke gereja untuk beribadah.
KAJ juga mengarahkan gereja-gereja untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh jemaat sebelum masuk gereja. "Bagi umat yang bersuhu tubuh 37 derajat Celcius ke atas, dimohon untuk kembali ke rumah dan pergi ke dokter," ujarnya.
Sementara umat yang sehat dapat tetap mengikuti kegiatan ibadah di gereja. KAJ juga mengimbau agar kegiatan organisasi gereja seperti rapat-rapat atau pertemuan sebaiknya dilakukan dalam jaringan (daring) atau ditunda.
Paroki menyediakan bantuan sembako dan multivitamin untuk umat prasejahtera.
"Saat ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi Umat Keuskupan Agung Jakarta untuk berbela rasa kepada tetangga yang membutuhkan dengan memperhatikan kesehatan diri," ujarnya.