Kamis 19 Mar 2020 09:05 WIB

KPU Diminta Pikirkan Penundaan Tahapan Pilkada

KPU juga harus menyusun skenario terburuk jika melihat perkembangan penyebaran virus.

Rep: Mimi Kartika / Red: Agus Yulianto
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (kiri) dan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jerry Sumampouw menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Jaga Demokrasi,Tolak Kecurangan dan kekerasan. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti (kiri) dan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jerry Sumampouw menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Jaga Demokrasi,Tolak Kecurangan dan kekerasan. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jerry Sumampouw mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI perlu memikirkan skenario penundaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Sebab, beberapa tahapan ada yang berlangsung di tengah Indonesia dalam masa darurat Covid-19 akibat virus corona baru hingga 29 Mei 2020.

"Menurut saya memang baik kalau KPU memikirkan untuk melakukan penundaan tahapan paling tidak tiga bulan. Jadi sekarang berhenti, lalu tiga bulan kemudian baru kita jalankan tahapan yang sekarang sedang berlangsung," ujar Jerry dalam diskusi melalui live streaming di Jakarta, Rabu (18/3).

Dia mengatakan, kasus Covid-19 menurun dalam tiga bulan ketika penanganan yang cepat seperti dilakukan di Wuhan, China dan Korea Selatan. Dengan demikian jika penanganan dan pencegahan secara cepat terhadap dilakukan juga di Indonesia, dia menghitung, virus corona bisa teratasi sekitar Juni 2020.

KPU juga harus menyusun skenario terburuk jika melihat perkembangan penyebaran virus corona di Indonesia. Menurut Jerry, kondisi sekarang ini sudah memenuhi syarat kejadian luar biasa dan tidak terduga dalam proses pemilihan untuk kemudian dilakukan penundaan tahapan pilkada.

"Kalau sesuai dengan tahapan yang sekarang tahapan penetapan calon itu kan akan berlangsung di bulan Juli, 8 Juli kalau enggak salah. Jadi masih ok kelihatannya. Tetapi kalau virus ini makin masif saya kira memang akan punya problema-problema yang di kemudian hari akan memperbesar dampak dan mempermasif penyebaran virus ini," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement