REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Takut terpapar virus corona atau yang dikenal dengan Covid-19, pebasket Bima Perkasa Jogja, Alan As'Adi, memilih tetap tinggal di asrama, ketimbang pulang ke Kendal, Jawa Tengah, daerah asalnya.
Keluarga Alan tinggal di Kendal, sekitar tiga jam perjalanan darat dari Yogyakarta. Meski tim diliburkan, namun Alan memilih tidak pulang. Bahkan untuk pergi ke luar mess juga harus dipikirkan masak-masak.
"Mau pulang, takut. Mau pergi keluar mess juga takut. Lebih baik saya di mess saja. Menunggu sampai keadaan benar-benar aman. Virus corona sekarang sudah merebak," kata Alan, dilansir dari laman IBL Indonesia, Kamis (19/3).
Saat ini Alan dan rekan-rekannya sedang menunggu keputusan dari Bima Perkasa. Setelah dalam dengan IBL dan pemilik IBL akhirnya memutuskan liga paling. Empat digelar bulan Juni 2020.
Tetapi soal keputusan IBL untuk menunda liga yang baru merampingkan enam seri dari delapan seri babak reguler karena virus corona, dinilai Alan sebagai keputusan yang terbaik. Khususnya untuk pemain, fans, dan orang-orang yang terlibat di IBL.
"Kesehatan paling utama. Tetapi kalau dibilang kecewa sudah pasti. Karena kami sebagai pemain sudah latihan lama untuk bertanding. Tetapi kembali lagi, semua harus memperhatikan keselamatan semuanya," katanya.
Meski tinggal di mess, Alan tetap berlatih. Cara paling mudah untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya. Materinya ringan-ringan saja, seperti shooting dan penguatan kaki. Itu yang dilakukan sembari menunggu virus corona reda.