Kamis 19 Mar 2020 11:05 WIB

Cegah Corona, Vietnam Tutup Penerbangan dan Masjid

Vietnam tutup penerbangan dan masjid untuk cegah corona.

Rep: Ratna AJeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Cegah Corona, Vietnam Tutup Penerbangan dan Masjid. Foto Ilustrasi: Masjid Al-Ihsan di An Giang, Vietnam.(en.wikipedia.org)
Foto: en.wikipedia.org
Cegah Corona, Vietnam Tutup Penerbangan dan Masjid. Foto Ilustrasi: Masjid Al-Ihsan di An Giang, Vietnam.(en.wikipedia.org)

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH --  Vietnam menangguhkan penerbangan dari Prancis dan Malaysia untuk pencegahan penyebaran virus corona.

Dilansir di rfa.org, Rabu (18/3) Kementerian kesehatan di Vietnam memperbarui data total menjadi 75 kasus covid-19 positif. Jumlah tersebut termasuk tujuh kasus baru di antaranya orang-orang yang pulang dari negara-negara di Eropa. Total pada Selasa (17/3)adalah 66 kasus.

Baca Juga

Kasus ke-67 adalah warga negara Vietnam yang menghadiri tabligh akbar di masjid Sri Petaling dekat Kuala Lumpur Malaysia. Mayoritas 790 kasus Malaysia terkait dengan acara empat hari yang mencakup sekitar 1.500 Muslim yang berkunjung dari luar negeri.

Warga negara itu kembali ke Vietnam pada 4 Maret, dan merupakan contoh kedua dari  pengujian Vietnam yang positif setelah menghadiri acara di Malaysia, keduanya kembali dengan penerbangan yang sama dari Kuala Lumpur.

Administrasi Penerbangan Sipil Vietnam mengatakan bahwa hampir 1.100 penumpang terbang dari negara-negara Eropa ke Vietnam.

Di antara 999 orang Vietnam yang kembali dari Eropa, 325 berasal dari Inggris, Prancis atau Jerman di mana kasus Covid-19 meningkat.

Administrasi pada hari yang sama melaporkan sekitar enam ribu penumpang Vietnam pulang dengan 78 penerbangan dari negara-negara lain di Asia Tenggara.

Kementerian transportasi merekomendasikan agar warga negara Vietnam di luar negeri mempertimbangkan untuk kembali ke Vietnam karena peraturan imigrasi semakin ketat di seluruh dunia dan negara-negara mungkin secara sepihak menghentikan atau mengubah penerbangan dengan sedikit pemberitahuan.

Kementerian mengumumkan bahwa pemerintah akan menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk memulangkan warga negara Vietnam yang ingin kembali ke rumah.

Vietnam Airlines (VNA) mengumumkan untuk sementara menangguhkan penerbangan antara Vietnam dan Prancis hingga pemberitahuan lebih lanjut, sementara penerbangan ke Inggris dan Jerman tetap tidak berubah.

Di wilayah Asia Tenggara, VNA menangguhkan penerbangan antara Vietnam dan Malaysia mulai Rabu (18/3)  hingga akhir bulan karena pemerintah Malaysia telah menutup perbatasannya.

Pemerintah Vietnam untuk sementara menangguhkan penerbitan visa untuk semua warga negara asing selama 30 hari sesuai dengan arahan Selasa Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, dengan pengecualian untuk mereka yang memiliki tujuan diplomatik atau resmi.

Pada hari yang sama, Departemen Kesehatanmeminta semua penumpang pada 11 penerbangan yang terkait dengan kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi untuk menghubungi Pusat Pengendalian Penyakit secara nasional untuk mendapatkan panduan perawatan kesehatan lebih lanjut.

Masjid Kota Ho Chi Minh ditutup

Sebuah masjid di Kota Ho Chi Minh ditutup sejak Selasa (17/3) setelah enam orang di sana melakukan kontak dekat dengan salah satu dari dua kasus yang dikonfirmasi yang telah menghadiri kegiatan di Malaysia.

Departemen Kesehatan setempat memerintahkan untuk menutup masjid Islam Jamiul di distrik Phu Nhuan  dan keenam jamaahnya sekarang dikarantina di sebuah kamp medis di distrik Can Gio.

Tak hanya masjid, Komite Pemerintah Vietnam untuk Urusan Agama menyarankan Gereja Protestan Vietnam dan Konferensi Uskup Katolik Vietnam untuk sementara waktu menangguhkan semua kegiatan keagamaan massal dan menahan diri untuk tidak mengirim atau menerima personil dari negara-negara dengan kehadiran Covid-19.

Kepala Komite Pemerintah untuk Urusan Agama Vu Chien Thang meminta agar pihak berwenang dan dewan perwakilan komunitas Muslim di Vietnam melaporkan setiap anggota yang hadir pada acara di Malaysia dan memerintahkan mereka untuk mengkarantina diri, membuat deklarasi kesehatan dan mengunjungi tempat layanan kesehatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement