REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Di tengah pandemi corona, sejumlah direksi dan staf Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Cianjur pergi ke Eropa. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada penyebaran corona ketika pulang ke Tanah Air.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, mereka adalah dua direksi PDAM Cianjur dan tiga stafnya. Kelima orang tersebut telah diminta pulang oleh Plt Bupati Cianjur Herman Suherman pada Rabu (18/3).
"Saya baru mengetahuinya ada para petinggi PDAM berada di luar negeri di tengah penetapan status KLB Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19," ujar Herman Suherman kepada wartawan, Kamis (19/3). Herman pun langsung menghubungi dan memerintahkan mereka untuk segera pulang.
Herman mengatakan ia sudah menelpon direksi PDAM agar segera pulang. Kelimanya juga diperintahkan mengecek kondisi kesehatan untuk memastikan selama di Eropa tidak terpapar virus corona. Namun, lanjut Herman, pemda belum bisa memastikan apakah dua orang direksi dan tiga orang staf itu masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau tidak.
Plh Dirut PDAM Tirta Mukti Cianjur, Syamsul Hadi, mengatakan kelimanya memang dijadwalkan pulang ke Cianjur pada Rabu. Akan tetapi belum bisa dipastikan apakah mereka sudah tiba di bandara dan kembali ke Cianjur atau belum.
Hadi mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga sempat menghubungi dan menanyakan kabar kepulangan dua orang direksi dan 3 staf PDAM Tirta Mukti yang berangkat ke luar negeri. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pejabat yang berangkat yakni Direktur Utama, Direktur Umum, Kepala Bagian Produksi, Kasubag Kas, dan Staf Produksi.
Rombongan pejabat PDAM Cianjur awalnya akan berangkat umroh pada awal Maret 2020. Namun akibat akses ke Arab Saudi ditutup, para pejabat itu mengalihkan tujuan ke Eropa.