REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menghentikan sementara ekspor masker untuk menjaga ketersediaan di dalam negeri dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya mengawasi distribusi alat kesehatan dan hand sanitizer atau antiseptik demi memastikan pasokannya aman.
"Kita untuk ekspor masker dan alat kesehatan yang diperlukan untuk ini lebih baik disetop terlebih dulu. Pastikan terlebih dahulu stok dalam negeri cukup. Kemudian, ketersediaan bahan baku untuk produksi alat kesehatan dalam menghadapi situasi ini," kata Jokowi dalam sambutan rapat terbatas, Kamis (19/3).
Penghentian ekspor masker bukan tanpa alasan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas masker pada tahun ini mengalami kenaikan signifikan ke sejumlah mitra dagang, terutama China. Kenaikan terjadi di tengah penyebaran virus corona (Covid-19) yang sudah mulai terjadi sejak akhir 2019.
Nilai ekspor masker pada Januari-Februari 2020 saja sudah mencapai 81,05 juta dolar AS. Angka tersebut naik 314 kali lipat atau hampir 31.400 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni 258 ribu dolar AS.