REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mulai mendata dan memisahkan jamaah Ijtima Asia yang berasal dari luar negeri dan jamaah tablig dalam negeri untuk selanjutnya dikarantina di hotel milik Pemerintah Provinsi Sulsel.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL mengatakan, jumlah jamaah tablig dari berbagai daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan mereka untuk sementara dipisahkan dari kelompok jamaah asal mancanegara.
"Langkah yang kami ambil setelah pendataan langsung kita pisahkan dulu antara jamaah tablig dari nusantara dan dari mancanegara kemudian kami karantina," ujarnya di Gowa, Kamis (19/3).
Ia mengatakan semua jamaah yang berasal dari luar negeri akan diperiksa suhu tubuhnya kemudian disiapkan bus untuk diangkut menuju hotel Grand Sayang Park Jalan Manunggal, Maccini Sombala, Makassar. Para jamaah yang jumlahnya ratusan dari sembilan negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh dan Filipina itu akan didampingi petugas kesehatan.
"Selama dalam proses karantina, semua jamaah tablig dari luar negeri ini akan terus didampingi tim kesehatan. Mereka akan dipantau terus hingga saat pemulangan ke negaranya masing-masing," katanya.
Adnan di hadapan panitia penyelenggara juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi karena mau menunda kegiatan tersebut dengan mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat banyak.
"Semoga cobaan ini berlalu dengan cepat dan kita semua terhindar dari pandemi Covid-19. Saya bersama masyarakat berharap bisa bertemu lagi dengan ribuan jamaah tablig di lain kesempatan dengan situasi dan kondisi yang jauh lebih baik," ucapnya.