Kamis 19 Mar 2020 13:27 WIB

Pensiunan Tenaga Medis Irlandia Kembali Bekerja untuk Corona

Pemerintah Irlandia menyerukan bagi pensiunan dan mahasiswa bantu atasi corona.

Red: Nur Aini
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien yang diduga terpapar virus corona.(The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando)
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit merawat pasien yang diduga terpapar virus corona.(The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Para pensiunan tenaga medis profesional kembali ke layanan kesehatan di Irlandia untuk bekerja di garda terdepan menangani pandemi virus corona. Hal itu terjadi sehari setelah pemerintah Irlandia mengeluarkan seruan bagi pensiunan tenaga medis.

Pada Rabu (18/3) tercatat sekitar 24.000 orang merespons panggilan kerja kemanusiaan. Para pensiunan dokter, perawat, terapis, dan serta mahasiswa dengan kemampuan yang memadai ikut membantu petugas layanan kesehatan untuk mengatasi virus corona.

Baca Juga

Menurut data seruan bekerja tersebut, dari sekitar 65.000 perawat dan bidan melakukan praktik di Irlandia dengan 15.000 dokter yang terdaftar, 7.000 di antaranya sedang melakukan tugas dalam penanganan kasus Covid-19.

"Respons yang begitu besar terhadap seruan ini adalah bukti solidaritas rakyat Irlandia, dan kami ingin berterima kasih kepada mereka yang bersedia bekerja bersama kami dalam situasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini," kata Direktur Eksekutif Nasional bidang Sumber Daya Manusia Layanan Kesehatan Irlandia, Anne Marie.

Upaya perekrutan itu juga sekaligus menarik dokter dan perawat kembali dari Kanada dan Australia, dua negara di mana banyak tenaga medis muda Irlandia bekerja secara profesional.

Pada Senin (16/3), Menteri Kesehatan Irlandia Simon Harris menyebut bahwa tidak akan ada batasan keuangan untuk perekrutan petugas dalam program ini. Selain itu, tidak ada pula pembatasan jumlah petugas yang akan dipekerjakan, sesuai slogan program ini: negara membutuhkanmu.

Sejauh ini, terkonfirmasi sebanyak 292 kasus infeksi virus corona di Irlandia. Namun, Perdana Menteri Leo Varadkar menyebut pada Selasa (17/3) bahwa pemerintah memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 15.000 pada akhir bulan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement