REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Para pensiunan tenaga medis profesional kembali ke layanan kesehatan di Irlandia untuk bekerja di garda terdepan menangani pandemi virus corona. Hal itu terjadi sehari setelah pemerintah Irlandia mengeluarkan seruan bagi pensiunan tenaga medis.
Pada Rabu (18/3) tercatat sekitar 24.000 orang merespons panggilan kerja kemanusiaan. Para pensiunan dokter, perawat, terapis, dan serta mahasiswa dengan kemampuan yang memadai ikut membantu petugas layanan kesehatan untuk mengatasi virus corona.
Menurut data seruan bekerja tersebut, dari sekitar 65.000 perawat dan bidan melakukan praktik di Irlandia dengan 15.000 dokter yang terdaftar, 7.000 di antaranya sedang melakukan tugas dalam penanganan kasus Covid-19.
"Respons yang begitu besar terhadap seruan ini adalah bukti solidaritas rakyat Irlandia, dan kami ingin berterima kasih kepada mereka yang bersedia bekerja bersama kami dalam situasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini," kata Direktur Eksekutif Nasional bidang Sumber Daya Manusia Layanan Kesehatan Irlandia, Anne Marie.
Upaya perekrutan itu juga sekaligus menarik dokter dan perawat kembali dari Kanada dan Australia, dua negara di mana banyak tenaga medis muda Irlandia bekerja secara profesional.
Pada Senin (16/3), Menteri Kesehatan Irlandia Simon Harris menyebut bahwa tidak akan ada batasan keuangan untuk perekrutan petugas dalam program ini. Selain itu, tidak ada pula pembatasan jumlah petugas yang akan dipekerjakan, sesuai slogan program ini: negara membutuhkanmu.
Sejauh ini, terkonfirmasi sebanyak 292 kasus infeksi virus corona di Irlandia. Namun, Perdana Menteri Leo Varadkar menyebut pada Selasa (17/3) bahwa pemerintah memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 15.000 pada akhir bulan ini.