Kamis 19 Mar 2020 13:52 WIB

Cegah Corona Meluas, Acara Keagamaan akan Dievaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap acara keagamaan yang melibatkan orang banyak.

Presiden Joko Widodo. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, akan segera mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan massa atau orang banyak dalam satu tempat dan satu waktu. Evaluasi dilakukan selama penanganan wabah corona di Indonesia.

“Kita harus mengevaluasi penyelenggaraan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang,” kata Jokowi dalam rapat terbatas dengan topik Laporan Gugus Tugas Covid-19 di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/3).

Baca Juga

Jokowi mengatakan, prioritas pemerintah saat ini adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi. Oleh sebab itu penting untuk dilakukan yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menggencarkan sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunan yang membawa risiko penyebaran Covid-19.

Presiden Jokowi juga mengajak para tokoh keagamaan di Indonesia untuk turut serta memerangi wabah Covid-19 dalam setiap kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Saya juga mengajak lembaga-lembaga keagamaan, tokoh-tokoh keagamaan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di kegiatan-kegiatan keagamaan,” katanya.

Oleh karena itu, Kepala Negara menekankan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah dari rumah betul-betul harus disampaikan terus. “Sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan tapi kita harus tahu juga bahwa yang tidak bekerja di rumah tentu tetap bekerja di lapangan dan di kantor dengan tetap saling menjaga jarak,” kata Presiden.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement