REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan pembatasan masuk secara luas yang dimaksudkan untuk mengekang wabah virus corona dan melarang penduduknya di luar negeri untuk kembali setidaknya selama dua minggu. Selain itu UEA juga menghentikan penerbitan izin kerja maupun visa baru pada saat kedatangan.
UEA yang merupakan pusat transit udara internasional utama dan pusat pariwisata dan bisnis kawasan Teluk, juga melarang warganya untuk pergi ke luar negeri dan meminta mereka yang sudah kembali untuk tinggal di rumah selama dua minggu.
Langkah-langkah tersebut, mulai berlaku pada Kamis (19/3), adalah yang terbaru dalam serangkaian upaya yang luar biasa, termasuk membatalkan umrah di Arab Saudi dan menutup masjid, mal dan restoran di seluruh wilayah.
Sementara itu Arab Saudi, melaporkan 67 kasus virus corona baru sehingga totalnya menjadi 238, menghentikan sebagian besar kegiatan sektor swasta dan memangkas anggaran negara hampir 5 persen, karena wabah dan harga minyak yang rendah mengancam pertumbuhan perekonomian negara itu.
Kuwait mencatat 12 kasus virus corona, mendorong total infeksi di enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menjadi lebih dari 1.200 orang.
Komite pengarah negara-negara yang berpartisipasi dalam Expo 2020, sebuah pekan raya dunia yang dimulai pada bulan Oktober yang diharapkan oleh UEA akan meningkatkan ekonominya, bertemu secara virtual. Komite tersebut mengatakan akan menilai kembali situasi dalam beberapa minggu mendatang.
Bank sentral mendorong penduduk untuk menggunakan layanan bank secara online dan mengatakan sektor ini belum mengalami tekanan signifikan.
Arab Saudi dan Kuwait menangguhkan penerbangan internasional pekan lalu dan menutup sebagian besar tempat umum.
Qatar, dengan 10 kasus baru menjadikan jumlah kasus virus corona menjadi 452, tertinggi di negara-negara teluk, telah melarang masuknya orang asing dan mengatakan 80 persen pegawai pemerintah akan menggunakan saluran telekomunikasi.
Oman, yang mencatat enam infeksi lagi menjadikan totalnya menjadi 39 kasus virus corona, juga mencegah orang asing masuk dan warga negara pergi ke luar negeri. PadaRabu, Oman juga menangguhkan sebagian besar transportasi umum.