REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pergerakan penumpang rute internasional yang melalui Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mengalami penurunan sebesar 30,18 persen selama periode 1-17 Maret 2020.
"Menurut data Lalu Lintas Jalur Udara (LLJU) di Bandara Ngurah Rai, selama periode tersebut pergerakan penumpang rute internasional baik kedatangan maupun keberangkatan tercatat sebanyak 374.408 orang penumpang pesawat udara. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 30,18 persen," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim, Di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (19/3).
Ia menjelaskan jumlah kedatangan penumpang internasional pada periode tersebut tahun ini sebanyak 173.172 penumpang, menurun jika dibandingkan catatan penumpang yang datang selama periode tersebut tahun 2019 sebanyak 270.450 penumpang.
"Sedangkan untuk pergerakan penumpang rute keberangkatan internasional tahun ini tercatat 201.236 orang, sedangkan pada 1-17 Maret tahun lalu mencapai 265.770 orang," kata Arie.
Ia menambahkan untuk penumpang rute penerbangan domestik baik kedatangan maupun keberangkatan tercatat sebanyak 357.687 orang penumpang pada periode 1-17 Maret 2020. Menurutnya, jumlah tersebut juga mengalami penurunan sebesar 9,77 persen.
Untuk data penumpang keberangkatan domestik, pada periode 17 hari pertama bulan Maret 2020 tercatat sebanyak 184.010 orang penumpang. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, penumpang rute domestik yang berangkat meninggalkan Pulau Bali tercatat sebanyak 196.838 orang penumpang.
"Untuk penumpang kedatangan domestik pada tahun ini juga mengalami penurunan, menjadi 173.677 penumpang. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2019 tercatat ada 199.669 penumpang kedatangan rute domestik," ujar Arie.
Terkait data pergerakan rute pesawat internasional pada 1-17 Maret tahun 2020 tercatat sebanyak 2.790 pergerakan pesawat atau turun 9,71 persen jika dibandingkan catatan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebanyak 3.090 pergerakan pesawat.
"Sedangkan pergerakan pesawat untuk rute domestik mengalami pertumbuhan sebesar 11,72 persen dengan rincian pada 1-17 Maret tahun ini tercatat ada 3.794 pergerakan pesawat rute domestik, sedangkan tahun lalu tercatat ada 3.396 pesawat atau tumbuh sebesar 11,72 persen," ujarnya.
Arie Ahsanurrohim mengatakan penyebab penurunan penumpang tersebut hampir dipastikan memang dampak dari penyebaran COVID-19 atau virus Corona baru yang membuat wisatawan mancanegara menunda keberangkatan mereka menuju Pulau Dewata.
"Karena wabah COVID-19 ini sudah global sehingga banyak dari maskapai melakukan pembatalan penerbangan, karena saat ini rata-rata load factor pesawat itu sangat kecil, berkisar 30-40 persen," jelasnya.