Kamis 19 Mar 2020 15:35 WIB

Terdampak Corona, Stok Labu Darah Sukabumi Terancam Kosong

Donor darah massal ditiadakan, stok labu darah Sukabumi terancam kosong.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Reiny Dwinanda
Labu darah. Donor darah massal ditiadakan, stok labu darah Sukabumi terancam kosong.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Labu darah. Donor darah massal ditiadakan, stok labu darah Sukabumi terancam kosong.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Stok labu darah di Unit Transfusi Darah ( UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi untuk sepekan ke depan terancam tidak tersedia. Hal itu terjadi karena kegiatan donor darah massal ditunda sejak ada wabah virus corona tipe baru.

"Untuk pekan depan terancam tidak ada stok kantong darah,'' ujar Kabid Pencarian Pelestarian Donor Darah Sukalera (P2DDS) UTD PMI Kabupaten Sukabumi Agus Sutisna kepada Republika.co.id, Kamis (19/3).

Baca Juga

Agus menjelaskan, pekan ini kegiatan donor darah secara massal yang sudah terjadwal ditunda semua. Setelah memasok ke RSUD Sekarwangi Kecamatan Cibadak beberapa hari lalu, saat ini hanya tersisa sedikit labu darah untuk beberapa golongan darah.

Agus mengungkapkan, donor darah massal ditunda karena melibatkan pengumpulan orang banyak yang bertentangan dengan prinsip social distancing untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona. Ia mengatakan, pihaknya akan membuat terobosan agar donor darah tetap bisa dilakukan.

"Misalnya dengan merencanakan agar Bupati Sukabumi mengeluarkan instruksi agar pendonor dari instansi pemda donor darah dengan bergantian ke PMI," ujarnya.

Dengan begitu, kegiatan donor darah dapat terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga. Terlebih permintaan pasien atas labu darah berpotensi meningkat karena kasus DBD.

Agus menerangkan, per harinya permintaan labu darah di Sukabumi mencapai 50 kantong. Sementara itu, per bulannya mencapai 1.500 kantong darah.

Lebih lanjut, Agus menuturkan, PMI juga mendorong agar keluarga pasien juga membawa anggota keluarganya untuk mendonorkan darah. Hal ini agar pasien bisa segera mendapatkan pasokan darah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement