Kamis 19 Mar 2020 15:43 WIB

Stok Darah di PMI Surabaya Menipis

PMI Surabaya menyebut pengurangan stok darah bisa sampai 60 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Petugas menata stok darah di ruanganan penyimpanan darah PMI. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata stok darah di ruanganan penyimpanan darah PMI. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya mengungkapkan makin menipisnya stok darah yang ada. Wakil Ketua PMI Kota Surabaya, Tri Siswanto mengatakan, menipisnya stok darah tidak lain karena makin jarang orang yang mau mendonorkan darahnya.

Apalagi setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan agar warga melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH), sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

Tri mengungkapkan, pada hari biasanya, dalam sehari PMI Kota Surabaya bisa mengumpulkan sekitar 450 kantong darah. Namun sejak tiga hari terakhir, hanya mampu mengumpulkan sekitar 180 kantong darah per hari.

"Jadi berkurangnya bisa sampai 60 persen dari hari-hari biasa," kata Tri di Surabaya, Kamis (19/3).

Tri mengaku, dalam dua hari terakhir, ada sekitar 40 instansi yang memilih membatalkan agenda donor darahnya ke PMI Surabaya. Sehingga mobil operasional PMI Kota Surabaya, yang biasa berkeliling untuk menggelar donor darah, kini hanya terparkir di garasi.

"Padahal satu unit mobil operasional iti bisa menghasilkan 30-40 kantong darah per hari. Itu kalau biasanya pas normal," ujar Tri.

Tri melanjutkan, akibat menipisnya stok darah, PMI Surabaya tidak bisa menyuplai kebutuhan darah untuk daerah lain, di sekotar Kota Surabaya. Karena  kata dia, stok darah yang ada, untuk sementara dikhususkan untuk warga Surabaya saja.

"Saat ini ada 120 permintaan kantong darah dari wilayah Madura, terpaksa tidak bisa kami penuhi," kata Tri.

Tri pun mengimbau kepada warga untuk tetap melakukan donor darah sebagai kegiatan kemanusiaan meski sedang diberlakukannya kebijakan WFH. Apalagi, setiap orang menurutnya bisa mendatangi kantor PMI Surabaya untuk melakukan donor darah, tanpa harus beramai-ramai. Sehingga tetap bisa menjaga diri dari penularan virus corona.

"PMI Surabaya menambah shift jam kerja pegawai menjadi 3 shift dari sebelumnya hanya 2 shift. Jadi prinsipnya kami siap 24 jam menerima donor darah dari masyarakat kapan saja. Jika diperlukan, kendaraan kami siap jemput bola untuk pendonor yang berkelompok," kata Tri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement