Jumat 20 Mar 2020 00:25 WIB

Rumah Zakat Disinfeksi Masjid Raya Mujahid Sebelum Jumatan

Rumah Zakat gencar disinfeksi masjid dan mushala sepekan terakhir.

Rumah Zakat Disinfeksi Masjid Raya Mujahid Sebelum Jumatan
Foto: RZ
Rumah Zakat Disinfeksi Masjid Raya Mujahid Sebelum Jumatan

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Relawan Rumah Zakat Kalimantan Barat akan melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Raya Mujahidin sebelum umat Muslim melaksanakan shalat Jumat (20/3) besok untuk mencegah penularan Covid-19.

"Penyemprotan disinfektan akan kami lakukan sekitar pukul 07.30 WIB hingga selesai yang akan dilakukan bekerja sama dengan pengurus Yayasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak," kata Manajer Cabang Rumah Zakat Area Kalimantan Barat Azrul Putra Nanda, Kamis (19/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, penyemprotan itu dilakukan guna mencegah penularan Covid-19, sehingga umat Muslim yang akan melaksanakan shalat Jumat tidak perlu khawatir terhadap virus corona. Azrul menambahkan, sejak sepekan terakhir gencar melakukan disinfeksi masjid dan mushala serta ruang publik di wilayah Kota Pontianak.

Ia menyarankan warga mengikuti imbauan pemerintah untuk menjaga kebersihan, menjaga kesehatan, dan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

"Muda-mudahan berbagai langkah dan upaya yang telah dilakukan bersama ini dan doa bersama maka masalah virus corona bisa diatasi secepat mungkin," katanya.

Tentunya, menurut dia, berbagai langkah pencegahan ini harus dilakukan berkolaborasi dengan semua pihak, baik dengan pemerintah, bukan hanya oleh lembaga sosial saja, melainkan juga bersama masyarakat luas. Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Provinsi Kalbar berkurang berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan setempat pada Kamis pagi dibanding Rabu (18/3).

Merujuk ke situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dinkes.kalbarprov.go.id/covid-19 pada Kamis pukul 08.00 WIB, penurunan terbesar ODP di Kota Pontianak, dari semula 81 orang kini menjadi 71 orang atau berkurang 10 orang.

Pengurangan juga terjadi di Kabupaten Kubu Raya, dari 14 orang menjadi 13 orang. Sedangkan di daerah lain yakni Kabupaten Sanggau (46 orang), Sintang (136 orang), Sambas (21 orang), Kapuas Hulu (1 orang), Bengkayang (1 orang), tetap, tidak ada perubahan.

Selain itu, juga ada penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak satu orang di ruang isolasi RSUD dr Soedarso Pontianak. PDP tersebut berusia 59 tahun, perempuan, pada 10 Maret berobat ke Kuching dan kembali pada 15 Maret via Entikong.

Ia dirawat mulai 18 Maret 2020 dengan keluhan batuk, pilek dan demam. Hasil pemeriksaan rontgen, pasien menderita asma dan pneumonia.

Secara keseluruhan, ada 10 PDP yang telah dikarantina yakni di RSUD dr Soedarso empat orang, RS Abdul Azis Singkawang dua orang, RS Pemangkat 1 orang, RS Sambas 2 orang dan RS Ade Moh Djoen Sintang satu orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement