REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terus memantau kondisi kesehatan jamaah tabligh yang hadir dalam Ijtima Dunia Zona Asia di Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Hasanuddin mengatakan, ijtima telah resmi ditunda.
Namun, Pemkab Gowa akan terus memantau kesehatan jamaah peserta ijtima hingga semuanya kembali ke daerah masing-masing. "Kami akan memantau sampai mereka pulang, siapa tahu ada gejala yang mengarah kena virus corona ini, tindakan itu merujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Misalnya jika suhu tubuh mencapai 38 derajat, kemudian ada batuk, nyeri tenggorokan segera kita akan rujuk," ujarnya, Kamis (19/3).
Hasanuddin juga menambahkan, sejauh ini Pemkab Gowa telah melakukan upaya pencegahan Covid-19 ini, salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi kegiatan. "Dari kemarin kami sudah mulai lakukan penyemprotan dan hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa bersama Brimob Polda Sulsel juga kembali melakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga melibatkan tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Bontomarannu, Parangloe dan Puskesmas Pattallassang," ujarnya.
Penanggung jawab Itjima Zona Asia 2020 Tahir mengatakan penundaan atau pembatalan kegiatan ini karena melihat perkembangan situasi saat ini dan berdasarkan anjuran pemerintah dalam rangka mengatasi penyebaran virus coronatipe baru penyebab Covid-19. "Kami dari pelaksana Ijtima Asia menyatakan untuk menunda kegiatan ijtima dengan membatalkan kedatangan ulama dari Bangladesh dan Pakistan, ini sudah kami lakukan yang mestinya datang 18 Maret," katanya.
Selain itu, penyelenggara juga akan mempercepat proses kepulangan warga asing yang sudah ada di lokasi ijtima dan telah menyiapkan tempat khusus untuk mengisolasi agar terpisah dari orang-orang lokal. Tenaga medis memantau kesehatan para peserta ijtima.
"Perlu juga kami sampaikan jamaah asing yang hadir pada ijtima ini adalah mereka yang sudah berada di Indonesia dua atau tiga bulan lalu yang visanya masih berlaku sebelum merebaknya virus corona. Untuk jamaah lokal mereka akan kami pulangkan secara berangsur-angsur secepatnya di daerah mereka masing-masing," ujarnya.