Kamis 19 Mar 2020 19:43 WIB

Harga Ikan Mulai Naik di Indramayu

Permintaan tinggi membuat harga ikan mengalami kenaikan di Indramayu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Permintaan tinggi membuat harga ikan mengalami kenaikan di Indramayu (Foto: ilustrasi pelelangan ikan)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Permintaan tinggi membuat harga ikan mengalami kenaikan di Indramayu (Foto: ilustrasi pelelangan ikan)

REPUBLIKA.CO.ID, 

INDRAMAYU -- Harga ikan segar di tempat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan tingginya permintaan dari masyarakat sejak kasus virus Corona atau Covid-19 merebak.

Baca Juga

Hal itu seperti yang terlihat di TPI yang dikelola KUD Baita Mina Lestari, Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kamis (19/3). Kenaikan harga terjadi pada hampir semua jenis ikan.

Seperti misalnya, ikan tongkol dari Rp 12.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 18.000–Rp 22.000 per kg. Bahkan, ada juga bakul ikan yang berani menawar ikan tersebut dengan harga Rp 25.000 per kg.

Selain itu, ikan kawang yang semula di kisaran Rp 31.000 per kg menjadi Rp 39.000 per kg. Ikan kembung dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 15.000 per kg, ikan selar dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg dan ikan cucut dari Rp 8.000 per kg menjadi Rp 13.000 per kg.

‘’Itu harga ikan yang berlaku hari ini di tempat pelelangan. Besok harganya sudah berubah lagi,’’ ujar Staf Manajer KUD Baita Mina Lestari, Umar Anas, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/3).

Umar menjelaskan, ikan-ikan segar yang dijual di TPI Baita Mina Lestari selama ini dibawa oleh para bakul untuk dijual lagi di Jakarta. Sejak beberapa waktu terakhir, permintaan ikan segar dari Jakarta mengalami peningkatan. Kondisi itulah yang akhirnya membuat harga ikan mengalami kenaikan.

Menurut Umar, permintaan ikan segar meningkat sejak merebaknya virus Corona. Apalagi, sebelumnya wilayah Jakarta dilanda bencana banjir.

‘’Bakul berani beli mahal (dari tempat pelelangan) karena harga di pasarannya juga naik,’’ tukas Umar.

Di sisi lain, lanjut Umar, pasokan ikan dari nelayan mengalami penurunan. Hal itu terjadi akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi atau yang dikenal dengan istilah musim baratan. Karenanya, nelayan menjadi sulit melaut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement