REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, media sosial Twitter ramai membahas bantuan Wardah sebesar Rp 13 miliar untuk Rumah Sakit (RS) Persahabatan. PT Paragon Technology & Innovation (Paragon) yang membawahi Wardah menjelaskan bantuan itu merupakan dukungan untuk menanggulangi Covid-19 dan menjaga kesehatan publik.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Paragon menyalurkan bantuan ke beberapa rumah sakit rujukan Covid-19. Berdasarkan data pemerintah per 19 Maret 2020, 309 orang telah tercatat positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Pasien yang terjangkit virus itu tersebar di berbagai kota-kota di Indonesia, sebagian besar di daerah Jabodetabek.
“Kami terpanggil membantu beberapa rumah sakit dalam menanggulangi pandemi Covid-19,” kata Presiden Komisaris PT Paragon Technology and Innovation, Nurhayati Subakat, Kamis (19/3).
Dia mengatakan Paragon menerima banyak permintaan bantuan dari rumah sakit di Jabodetabek, termasuk dari RS Persahabatan di Jakarta Timur. Karena itu, Paragon segera mengirimkan bantuan berupa alat kesehatan dan alat pelindung diri bagi tenaga medis, sesuai kesediaan barang dan kemampuan perusahaan. Dia mengatakan bantuan difokuskan pada rumah sakit yang berada di kawasan dengan tingkat urgensi tinggi.
Selain itu, Nurhayati mengatakan, Paragon juga membantu pengadaan hand sanitizer (cairan pembersih tangan) yang kini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hand sanitizer ditempatkan di ruang-ruang publik, seperti masjid dan sekolah. Tujuannya, membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan tangan mereka, seperti yang digaungkan pemerintah.
Sebagai perusahaan produsen kosmetik Indonesia merek Wardah, MAKE OVER, dan Emina, Nurhayati menjelaskan Paragon berkomitmen selalu membawa manfaat bagi sesama, melalui kapasitas yang dimiliki perusahaan. Sejauh ini, Paragon telah menyebarkan konten edukatif melalui media sosial dari merek yang dimiliki perusahaan untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
“Dalam situasi seperti ini, penting bagi orang-orang menerapkan langkah-langkah yang tepat dan tidak terpengaruh misinformasi,” ujar Nurhayati.
Dia meyakini Covid-19 bukan hanya permasalahan pemerintah saja, tetapi juga butuh kerja sama sinergis dari badan usaha dan individu di Indonesia. Karena itu, dia sangat mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan dan konsumen.
“Kontribusi yang kami berikan, juga tidak dapat terwujud tanpa dukungan mereka. Jadi, mari kita bersatu dan bergerak bersama menghadapi Covid-19,” kata Nurhayati.