REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus korona jenis baru atau Covid-19 telah menjadi "bencana" bagi industri perfilman Hollywood. Bioskop-bioskop di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) harus menanggung kerugian karena pemerintah setempat telah menutup semua tempat hiburan termasuk bioskop, guna mengekang penyebaran virus.
Atas hal itu, Asosiasi Pemilik Teater Nasional (NATO) AS mendesak Kongres dan presiden Donald Trump memberikan bantuan dana darurat untuk jaringan bioskop di AS. Dana itu dimaksudkan untuk membantu menambal kerugian bioskop akibat virus Covid-19.
"Model bisnis industri bioskop secara unik rentan terhadap krisis saat ini," demikian pernyataan NATO, seperti dilansir Reuters, Kamis (19/3).
Pekan ini, sebagian besar bioskop di AS termasuk jaringan bioskop AMC Entertainment dan Cineworld Group Plc's Regal Cinemas resmi ditutup sementara untuk menekan penyebaran virus.
Merujuk data NATO, setidaknya jaringan bioskop di AS mempekerjakan lebih dari 150 ribu orang, mulai dari penjual tiket hingga proyektor dan staf kebersihan.
Selain berharap dana pinjaman dari Kongres, NATO sendiri telah menggelontorkan dana cadangan sebesar 1 juta USD untuk membantu para karyawan yang kehilangan pekerjaan karena wabah coronavirus.
Diketahui, rumah produksi Hollywood telah menunda beberapa rilis film besar "Mulan", "Black Widow", "No Time To Die" dan lainnya. Belum ada kepastian kapan rilis pasti untuk ketiga film tersebut.