Kamis 19 Mar 2020 21:28 WIB

Malaysia: Temuan Kasus Positif Covid-19 Turun Sejak Lockdown

Temuan kasus positif Covid-19 di Malaysia turun sejak pemberlakuan lockdown.

Jalanan di depan bangunan mal Suria KLCC dan Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia, tampak sepi, Rabu (18/3), Malaysia memberlakukan lockdown seluruh negara hingga akhir Maret untuk mencegah penyebaran virus corona.
Foto: AP/Vincent Thian
Jalanan di depan bangunan mal Suria KLCC dan Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia, tampak sepi, Rabu (18/3), Malaysia memberlakukan lockdown seluruh negara hingga akhir Maret untuk mencegah penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Kesehatan Malaysia Dato' Sri Dr Adham Baba mengatakan, kasus positif Covid-19 di Malaysia mengalami penurunan dari 117 kasus menjadi 110 kasus sejak pemberlakuan Perintah Kawalan Pergerakan (Movement Control Order) pada hari kedua sejak 18 Maret. Lockdown dijadwalkan berakhir pada akhir Maret (31/3).

Adham mengemukakan hal itu pada jumpa pers di Kantor Kementrian Kesehatan (KKM) Malaysia, Kamis. Dia mengatakan, terdapat 15 kasus yang telah pulih dan dibenarkan keluar dari ruang isolasi sehingga menjadikan jumlah kumulatif kasus yang telah pulih sepenuhnya dari Covid-19 dan telah keluar dari wad (ruang isolasi) adalah sebanyak 75 kasus.

Baca Juga

"Dari 110 kasus baru yang telah dilaporkan Kamis ini, sebanyak 63 kasus adalah berkaitan dengan klaster perhimpunan tabligh di Masjid Jamek Seri Petaling. Hingga kini sebanyak 20 kasus positif Covid-19 sedang dirawat di Unit Rawatan Rapi (ICU) dan memerlukan bantuan pernapasan," katanya.

Perintah Kawalan Pergerakan telah dilaksanakan mulai 18 Maret hingga 31 Maret 2020 yang antara lain melarang pergerakan menyeluruh untuk membendung penularan wabah Covid-19 di Malaysia. Selama tempo ini, warga diminta untuk berada di rumah.

"Justru KKM ingin menasehatkan warga mengenai perkara-perkara untuk memastikan tahap kesehatan yang optimum diperolehi," katanya.

Pertama, menurut Adham, mengamalkan gaya hidup yang sehat termasuk senantiasa mengamalkan cara makan yang sehat, aktif secara fisik, dan tidak merokok di dalam rumah. Warga juga diserukan agar senantiasa tenang serta mempraktikkan pengelolaan stres yang positif.

"Kedua, memastikan makanan yang dibeli berada dalam keadaan baik dan tidak kadaluarsa. Makanan yang sudah rusak bisa menyebabkan keracunan makanan," katanya.

Adham mengatakan, bagi masyarakat umum yang mempunyai penyakit kronik harus dipastikan bekal obat yang mencukupi dan terus mengambil obat-obatan mengikut jadwal. Masyarakat juga diimbau melakukan pembersihan sekitar kediaman dan tempat masing-masing termasuklah aktivitas disinfektan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement