Kamis 19 Mar 2020 21:42 WIB

Depok Tetapkan Darurat Bencana, Imbau Warga Ibadah di Rumah

Pemkot Depok akan mengeluarkan surat imbauan ibadah di rumah

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area TK Muwahhidin, Depok, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area TK Muwahhidin, Depok, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Depok No. 360/137/Kpts/DPKP/Huk/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Kota Depok. 

Tanggap Darurat Bencana tersebut mulai belaku pada 18 Maret hingga 29 Mei 2020 (selama 73 hari). "Kepada seluruh warga diharapkan tetap tenang, perhatikan arahan-arahan pemerintah dan kami akan bekerja maksimal secara taktis dan terintegrasi," ujar 

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Dadang Wihana di dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/3). Selain itu, lanjut Dadang, pihaknya juga mengeluarkan surat imbauan agar masyarakat mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah. 

"Kami mengimbau kepada umat beragama di Kota Depok untuk tidak melaksanakan ibadah di tempat ibadah yang melibatkan banyak orang dan menggantinya dengan ibadah di rumah masing-masing," imbaunya.

Dia menambahkan, masyarakat juga diminta untuk tidak melaksanakan perayaan atau kegiatan keagamaan dan kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan banyak orang. "Imbauan ini mulai berlaku pada 20 Maret hingga 4 April 2020. Selanjutnya akan dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan situasi di Kota Depok," pungkas Dadang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement