Buaya liar terjerat ban bekas kembali memunculkan diri di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (19/3). (Antara/Basri Marzuki) (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Siswa memperagakan cara membuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer) menggunakan bahan sederhana seperti alkohol dan lidah buaya serta beberapa bahan lainnya di laboratorium Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Kementerian Perindustrian, Banda Aceh, Aceh, Kamis (19/3). Cairan hand sanitizer mengandung antiseptik yang kini mulai langka di pasaran diyakini menjadi salah satu cara mengantisipasi penyebaran virus Corona COVIT-19. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/hp.(ANTARA FOTO) (FOTO : ANTARA FOTO)
Warga yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menemukan batu megalit berupa Dolmen atau meja batu di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, Kamis (19/3). (Antara/Seno) (FOTO : Antara/Seno)
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jambi menyemprotkan cairan disinfektan di dalam Masjid Agung Al-Falah atau Masjid Setibu Tiang, Jambi, Kamis (19/3). (ANTARA/Wahdi Septiawan) (FOTO : ANTARA/Wahdi Septiawan)
Petugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) melakukan pengasapan (fogging) di pusat kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (19/3). Kegiatan itu bertujuan untuk memberantas sarang nyamuk aedes aegyty guna mengantisipasi wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kota itu. (Antara/Rahmad) (FOTO : Antara/Rahmad)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hiruk pikuk wabah Corona di Tanah Air memunculkan subjek berita baru, cairan sanitasi tangan. Langkanya hand sanitizer di pasaran membuat beberapa pihak berkreasi membuat alternatif dengan bahan alkohol dan tanaman lidah buaya.
Sementara itu buaya sesungguhnya muncul kembali di perairan Teluk Palu. Buaya liar terjerat ban bekas kembali memunculkan diri di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (19/3/). Buaya itu kini muncul kembali di dekat perangkap yang dipasang Satgas Penanganan Buaya BKSDA Sulteng.
sumber : Republika, Antara
Advertisement