REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Malaysia telah melarang warganya menghadiri Ijtima Ulama Ssia 2020 yang digelar di Gowa, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Karena itu, mereka yang telah berada di Indonesia, saat kembali ke Malaysia akan dikarantina.
Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba mengatakan ada 83 warga negara (WN) Malaysia yang tiba di Indonesia untuk menghadiri Ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan. Acara tersebut telah dihentikan dan jamaah yang datang akan segera dipulangkan.
Dilansir dari Channelnewsasia, Adham mengatakan akan mengkarantina 83 WN Malaysia tersebut setibanya mereka di Malaysia. "Ini (karantina) wajib, karena mereka berasal dari negara yang memiliki banyak kasus COVID-19," kata Adham.
Di Malaysia lanjut Adham, telah ada penambahan 110 kasus baru Covid-19 pada Kamis (19/3). Sehingga total masyarakat yang terinfeksi virus menjadi 900 orang.
Dari 110 kasus baru itu masih menurut Adham, 63 di antaranya berhubungan dengan pertemuan tabligh akbar beberapa waktu lalu yang berlangsung di masjid di Sri Petaling, Kuala Lumpur. Acara tersebut dihadiri oleh 16.000 orang.dati berbagai negara.
Usai menghadiri Tabligh Akbar, banyak yang terinfeksi Covid-19 di antaranya WN Brunei, WN Singapura, WN Kamboja dan WN Thailand.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah membenarkan pihak berwenang telah menghubungi 10.553 jemaah yang menghadiri pertemuan tersebut. Dari jumlah tersebut, 4.986 sudah diambil sampelnya dan 513 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.
"Salah satu dari mereka, seorang pria berusia 34 tahun, meninggal di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor pada hari Selasa setelah kondisinya memburuk. (Sehingga) Korban tewas Malaysia mencapai dua orang pada hari Kamis," terangnya
Dr Noor Hisham juga mendesak para jamaah Tabligh Akbar untuk berani melaporkan dan menceritakan riwayat perjalanannya serta memeriksakan diri.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan perintah gerakan terbatas. Malaysia telah melarang warga negaranya untuk melakukan perjalanan luar negeri, juga melarang negaranya selama 14 hari dimasuki demi mengendalikan penyebaran virus.
Dalam pidato nasional terpisah, Muhyiddin mengatakan agar masyarakat Malaysia dapat tinggal di dalam rumah selama 14 hari untuk memutus rantai infeksi.