Jumat 20 Mar 2020 06:39 WIB

Italia Buka Kemungkinan Perpanjang Masa Lockdown

Lockdown kemungkinan akan diperpanjang dan diperketat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Salah satu sudut Kota Roma, Piazza Navona, tampak sepi, Rabu (18/3) akibat kebijakan lockdown. Italia mengalami krisis kesehatan akibat corona dan kekurangan tenaga medis.(AP Photo/Andrew Medichini)
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Salah satu sudut Kota Roma, Piazza Navona, tampak sepi, Rabu (18/3) akibat kebijakan lockdown. Italia mengalami krisis kesehatan akibat corona dan kekurangan tenaga medis.(AP Photo/Andrew Medichini)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia membuka kemungkinan untuk memperpanjang masa lockdown yang saat ini masih diberlakukan sampai 3 April. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan langkah-langkah penguncian wilayah atau lockdown akan sangat mungkin diperpanjang setelah tanggal tersebut.

Menteri Pendidikan Italia pun menyetujui hal itu. "Tidak mungkin ada pembukaan kembali pada tanggal tertentu seperti pembukaan kembali sekolah-sekolah. Karena, itu akan tergantung pada evolusi epidemi (virus covid-19 ini)," kata Menteri Pendidikan Lucia Azzolina, dilansir Anadolu Agency, Jumat (20/3).

Gubernur Lombardy Attilio Fontana juga mengungkapkan, bahwa dia akan segera meminta pemerintah untuk memberlakukan masa lockdown yang lebih ketat sesegera mungkin. "(Karena) terbukti bahwa (lockdown) yang saat ini tidak cukup," tutur dia.

Pemerintah Italia tengah mempertimbangkan untuk lebih memperkuat langkah-langkah pencegahan. MIsalnya melarang segala bentuk aktivitas di luar ruangan, karena terlalu banyak di kota-kota Italia di mana warganya keluar rumah untuk lari atau berjalan-jalan sehingga memicu risiko penyakit menular.

Italia pada Kamis (19/3) waktu setempat melaporkan 427 kematian baru dari coronavirus sehingga total menjadi 3.405 jiwa di Italia yang meninggal akibat corona. Penambahan angka ini menjadi lompatan besar yang membuat negara itu mencapai rekor dunia yang menyedihkan, karena melampaui angka kematian China sebanyak 3.245.

Data-data terbaru dari Departemen Perlindungan Sipil Italia juga menunjukkan, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara itu terus tumbuh, naik 16 persen dari Rabu (18/3) hingga mencapai 33.190. Daerah terbanyak kematian corona di Italia yakni wilayah Lombardy utara, dengan 2.168 korban.

Pakar Italia dan dunia sering menghubungkan catatan jumlah kematian dan penularan tersebut ke populasi lansia Italia yang besar. Lansia adalah kalangan yang paling rapuh dan lebih mudah terpapar virus corona.

Virus covid-19 muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 160 negara dan wilayah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah itu pandemi.

Dari lebih dari 229 ribu kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang melebihi 9.300, dan lebih dari 84.500 telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS. Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan dan sembuh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement