Jumat 20 Mar 2020 11:20 WIB

BPH Migas Minta Pertamina Tetap Jaga Ketersediaan BBM

Diharapakan masyarakat tetap mudah memperoleh BBM di tengah wabah Covid-19.

Kepala BPH Migas  M Fanshurullah Asa meminta Pertamina menjaga ketersediaan dan distribusi BBM subsidi maupun nonsubsidi.(BPH Migas)
Foto: BPH Migas
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa meminta Pertamina menjaga ketersediaan dan distribusi BBM subsidi maupun nonsubsidi.(BPH Migas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran virus corona atau covid 19 semakin bertambah banyak dan menyebar di wilayah Indonesia. Penyebaran virus corona tidak hanya di Jakarta, tapi juga sudah menyebar di sejumlah wilayah lain. Untuk menjamin agar masyarakat tetap terlayani kebutuhan BBM, BPH Migas telah mengintruksikan kepada PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk selaku Badan Usaha penerima penugasan penyaluran BBM subsidi (solar dan minyak tanah ) dan BBM khusus penugasan (premium) untuk tetap menjaga ketersediaan dan distribusi BBM sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh BBM.

"Kami telah mengintruksikan kepada Dirut Pertamina dan AKR selaku Badan Usaha penugasan BBM subsidi dan BBM khusus penugasan agar tetap menjaga ketersediaan BBM dan distribusinya walaupun dalam kondisi darurat Covid-19, jangan sampai terjadi pengurangan," jelas M Fanshurullah Asa, Kepala BPH Migas dalam release resminya, Jumat (20/3).

Baca Juga

Ifan sapaan M. Fanshurullah Asa juga meminta Pertamina dan PT AKR tidak hanya menjaga pasokan dan distribusi BBM subsidi dan penugasan tetapi juga BBM jenis umum atau nonsubsidi. "Selain menjaga pasokan, kami juga minta Pertamina dan AKR tetap memperhatikan keselamatan dan menajaga kesehatan untuk menangkal penyebaran Covid-19 di area SPBU baik untuk petugas SPBU sendiri maupun bagi masyarakat yang sedang mengisi BBM," tambah Ifan.

Berdasarkan koordinasi BPH Migas dengan Pertamina, masyarakat diminta tidak perlu panik dan khawatir terkait ketersedian BBM. "Berdasarkan laporan Pertamina per 15 Maret 2020 kondisi stock BBM aman dan mencukupi dari MOR I hingga MOR VIII" jelas Ifan.

Untuk menjaga ketersedian stok BBM di SPBU, Pertamina telah memberikan fasilitas kredit kepada SPBU dengan pembayaran 7 hari kalender setelah BBM diterima. PT Pertamina (Persero) juga telah mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal Itu dilakukan agar pelayanan BBM tetap berjalan meskipun di sejumlah wilayah sudah dalam kondisi siaga Covid-19 akibat kian merebaknya virus corona di Indonesia.

Berdasarkan keterangan VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman ketika membeli BBM di SPBU Pertamina. Mengingat pom bensin merupakan tempat publik.

"Seperti kita tahu, SPBU merupakan tempat publik dimana banyak orang yang lalu Lalang. Sehingga kami menerapkan prosedur tambahan, bukan saja untuk mengantisipasi penyebaran virus, namun juga menjaga operator SPBU sebagai garda depan kami," ujaranya dalam keterangannya.

"Bagaimanapun, mereka adalah bagian penting dari perusahaan yang bertugas melayani langsung masyarakat, sehingga kami juga berkepentingan menjaga mereka," imbuhnya.

Berikut jurus Pertamina tangkal penyebaran virus Corona di SPBU:

1. SPBU melakukan pemeriksaan suhu kepada setiap petugas SPBU yang akan memulai dan mengakhiri shift bertugas.

2. Seluruh petugas SPBU Pertamina wajib menggunakan masker dan menjaga jarak dengan konsumen sekitar 1,5 meter.

3. Petugas SPBU juga menggunakan sarung tangan berbahan karet saat proses penerimaan dan pengembalian uang serta menghindari menyentuh wajah.

4. SPBU menyediakan hand sanitizer atau alkohol lebih dari 60 persen di setiap pulau pompa ataupun area dengan tingkat interaksi yang tinggi. Petugas SPBU diwajibkan membersihkan tangan setiap kali melayani transaksi.

5. Untuk SPBU yang menyediakan layanan self service, SPBU menyediakan petugas yang rutin membersihkan nozzle dengan desinfektan

6. Area kantor dan fasilitas lainnya terutama yang sering dikunjungi konsumen seperti toilet dan musholla, juga dibersihkan secara rutin dengan disinfektan.

7. Konsumen diimbau untuk menggunakan metode pembayaran cashless.

8. Apabila ada pelayanan yang kurang sesuai, konsumen dapat menghubungi call center 135.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement