Jumat 20 Mar 2020 11:31 WIB

Empat Pemerkosa Mahasiswi India Dihukum Gantung

Empat pria India dihukum gantung karena melakukan pemerkosaan pada 2012

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Empat pria India dihukum gantung karena melakukan pemerkosaan pada 2012. Ilustrasi.
Empat pria India dihukum gantung karena melakukan pemerkosaan pada 2012. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Empat pria India dihukum gantung karena pemerkosaan geng dan pembunuhan seorang mahasiswi di Delhi pada 2012. Akshay Thakur, Vinay Sharma, Pawan Gupta dan Mukesh Singh dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pada tahun 2013.

Keempatnya digantung di penjara Tihar yang memiliki keamanan tinggi di ibukota pada Jumat (20/3). Dilansir BBC, ini merupakan eksekusi pertama di India sejak 2015.

Baca Juga

Korban meninggal karena luka-lukanya berhari-hari setelah diperkosa oleh enam pria di dalam bus yang bergerak. Insiden itu menyebabkan kemarahan dan menyebabkan undang-undang anti-pemerkosaan baru di India.

Mahasiswi fisioterapi berusia 23 tahun itu dijuluki Nirbhaya (yang tak kenal takut) oleh pers karena dia tidak bisa disebutkan namanya di bawah hukum India. Enam orang ditangkap karena pemerkosaan itu. Salah satunya, Ram Singh, ditemukan tewas karena bunuh diri di penjara pada Maret 2013.

Pelaku yang lain, yang berusia 17 tahun pada saat serangan itu, dibebaskan pada tahun 2015 setelah menjalani tiga tahun di fasilitas reformasi. Itu jangka waktu maksimum yang mungkin untuk seorang remaja di India.

Dalam beberapa bulan terakhir, keempat terpidana mengajukan petisi di Mahkamah Agung dalam upaya untuk mengurangi hukuman mereka menjadi penjara seumur hidup. Tetapi pengadilan tinggi menolak petisi mereka. Banding pada menit-menit terakhir agar hukuman mati diringankan juga ditolak beberapa jam sebelum eksekusi.

Beberapa menit setelah terpidana digantung pada Jumat pagi, ibu korban menyatakan kelegaannya mendapatkan keadilan. "Saya memeluk foto anak perempuan saya dan mengatakan kepadanya bahwa kami akhirnya mendapatkan keadilan," kata ibu korban. Ayahnya mengatakan bahwa keyakinannya pada peradilan telah dipulihkan.

Keamanan ketat di luar penjara dengan sejumlah besar polisi dan personel paramiliter dikerahkan untuk menjaga hukum dan ketertiban. Sekelompok orang yang mendukung eksekusi berkumpul di luar gerbang penjara dan mulai merayakan setelah eksekusi diumumkan. Beberapa meneriakkan 'kematian bagi pemerkosa' dan melambaikan poster berterima kasih kepada pengadilan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement