Jumat 20 Mar 2020 11:37 WIB

Sholat Jumat Masjid Raya Jakarta Islamic Centre Ditiadakan

Peniadaan sholat Jumat di Masjid Jakarta Islamic Centre hingga 4 April.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
 Sholat Jumat Masjid Raya Jakarta Islamic Centre Ditiadakan. Foto: Sholat jamaah di Masjid Jakarta Islamic Centre.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sholat Jumat Masjid Raya Jakarta Islamic Centre Ditiadakan. Foto: Sholat jamaah di Masjid Jakarta Islamic Centre.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Masjid Raya Jakarta Islamic Centre tidak menyelenggarakan Sholat Jum'at dan Sholat Jamaah lima waktu mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 4 April 2020. Keputusan tersebut diambil karena sudah banyak warga yang terpapar Covid-19 di sekitar masjid.

"Pertimbangannya adalah di sekitar Masjid JIC sudah ada warga yang terpapar Covid-19 agar tidak semakin bertambah. Mencegah terjadinya kemudharatan dan bahaya yang lebih besar perlu adanya langkah pencegahan di lingkungan JIC," kata Kepala Divisi Takmir Badan Managemen Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Maarif Fuadi, Jumat (20/3).

Baca Juga

Di Masjid JIC nanti lanjut Fuadi, tetap ada muadzin yang akan mengumandangkan adzan untuk mengingatkan masuknya waktu sholat. Muadzin, akan mengganti lafaz hayya 'alasshalah dan hayya 'alalfalah dengan Ashalatu fi buyutikum atau shalluu fibuyutikum.

 

"Adzan tetap dilaksanakan di Masjid Raya JIC untuk mengingatkan waktu sholat dengan mengganti lafadz hayya 'alasshalah dan hayya 'alalfalah dengan Ashalatu fi buyutikum atau shalluu fibuyutikum. Sebagai pengganti shalat Jum'at para jamaah dihimbau untuk melaksanakan Sholat Dzuhur di rumah masing-masing," terang Fuadi.

Kepala Sekretariat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi menambahkan, keputusan meniadakan sementara sholat jumat berjamaah di Masjid memang berat. Kendati demikian, lanjutnya, demi kemaslahatan yang lebih luas dan demi mencegah penyebaran Covid-19 maka keputusan tersebut harus diambil.

"Keputusan ini harus dilakukan. Semoga masa sulit ini segera berkhir dan bisa berjalan dengan normal," kata Juhandi.

Selain itu juga tambahnya, dikuatkan dengan imbuan dari Presiden RI Joko Widodo dan Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (MUI) nomer 14 tahun 2020 dan Surat Edaran ke 2 Dewan Masjid Indonesia, Gubernur DKI Jakarta tentang menjaga jarak aman antar warga, penjelesan MUI dan DMI Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinsos, Camat Koja, dan Lurah Tugu Utara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement