REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi corona berdampak terhadap industri otomotif seluruh dunia. Sejumlah pabrikan baik di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa tutup lantaran karyawannya terdampak corona. Tak terkecuali dengan Indonesia.
Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) terpaksa juga dibatalkan demi mencegah penyebaran virus corona. Padahal IIMS merupakan salah satu event promosi otomotif terbesar di Indonesia,
Setiap tahun, seluruh pabrikan otomotif pasti telah memiliki target dan agenda aksi bisnis yang telah terjadwalkan. Namun, saat ada kejadian masif dan tak terduga semacam corona, pabrikan juga dituntut untuk dapat fleksibel dan sigap melakukan penyesuaian.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengaku, penundaan pameran besar seperti IIMS memang berpotensi memberikan dampak bagi pasar otomotif. Pasalnya, lanjut dia, hal ini juga berpotensi dibarengi dengan penundaan pembelian yang dilakukan oleh masyarakat.
"Kita harus selalu mengikuti kondisi yang terus berubah setiap saat. Soal tindakan bisnis yang kami lakukan, kami juga akan terus melihat perkembangan secara intensif," kata Yusak.
Namun demikian, dalam kondisi seperti ini, bukan berarti kemudian pabrikan berdiam diri. Pabrikan tetap perlu melakukan aksi demi dapat menjaga pasar yang selama ini telah terbangun. Oleh karena itu, dalam menyikapi penundaan IIMS, Honda pun fokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan melakukan pengalihan aksi promosi.
Ia mengatakan, karena kegiatan berupa pameran merupakan hal yang sebaiknya tidak dilakukan, maka Honda mengalihkan promosinya lewat optimalisasi promosi digital lewat media sosial serta lewat media massa. Dengan begitu, maka diharapkan masyarakat dapat tetap mampu mendapat informasi terkini soal produk atau tawaran menarik yang mungkin sesuai dengan kebutuhan.
Soal dampak corona, ia mengungkap bahwa saat ini seluruh proses penjualan dan proses produksi di HPM masih berjalan dengan normal. Tapi, lanjutnya, HPM tetap akan terus melakukan close monitoring terkait perkembangan yang ada sehingga dapat melakukan aksi secepat mungkin jika suatu waktu terdapat perubahan kondisi terkini.
"Soal target total penjualan, kami belum melakukan revisi. Kami berharap, pandemi ini dapat segera teratasi sehingga pasar dapat segera pulih. Tapi kami akan terus melakukan close monitoring sehingga dapat segera melakukan penyesuaian," ujarnya.
Menurut dia, penundaan IIMS merupakan wujud dari sikap yang sangat memperhatikan perkembangan situasi terkini dan sangat sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang.