Jumat 20 Mar 2020 15:25 WIB

Masjid Agung Solo Tetap Gelar Sholat Jumat

Kemenag Kota Solo telah mengimbau sholat jumat di rumah masing-masing.

Rep: Binti Sholikhah/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Agung Solo Tetap Gelar Sholat Jumat. Foto: Mahasiswa Akademi Teknologi Bank Darah (Akbara) Solo membersihkan Masjid Agung Surakarta dengan cairan disinfektan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3/2020).(Antara/Maulana Surya)
Foto: Antara/Maulana Surya
Masjid Agung Solo Tetap Gelar Sholat Jumat. Foto: Mahasiswa Akademi Teknologi Bank Darah (Akbara) Solo membersihkan Masjid Agung Surakarta dengan cairan disinfektan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3/2020).(Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Masjid Agung Keraton Solo tetap menyelenggarakan Sholat Jumat pada Jumat (20/3). Meskipun Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo telah memberikan imbauan agar masjid-masjid dan rumah-rumah ibadah lainnya meminta jamaahnya beribadah di rumah masing-masing.

Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom, menyatakan telah menerima imbauan dari Kantor Kemenag Solo. Sehari sebelumnya, Kantor Kemenag Solo masih memberikan kebebasan bagi masjid-masjid untuk menyelenggarakan Sholat Jumat. Kemudian, Jumat pagi Kemenag Solo memberikan imbauan untuk tidak mengadakan sholat Jumat.

Baca Juga

"Tetapi kalau Masjid Agung berhubung informasi yang saya terima baru saja dan sementara Masjid Agung jamaahnya dari berbagai wilayah yang sudah terkondisikan informasi kemarin kan tidak mungkin kami membatalkan begitu saja," terang Muhtarom kepada wartawan, Jumat.

Oleh sebab itu, Masjid Agung tetap mengadakan Sholat Jumat. Meski demikian, Takmir Masjid telah melakukan berbagai usaha preventif terkait penyebaran virus Corona, di antaranya, penyemprotan disinfektan, serta menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan. Selain itu, Takmir Masjid memberikan imbauan dan sosialisasi yang dipasang di papan pengumuman sehingga diharapankan jamaah bisa terkondisikan.

"Setelah selesai Sholat Jumat kami melakukan sosialisasikan lagi untuk tidak berkerumun di Masjid Agung. Lalu kami mengepel lagi lantai masjid," imbuhnya.

Di sisi lain, Masjid Agung Solo juga telah meliburkan jadwal pengajian rutin sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona. Takmir masjid akan menunggu perkembangan kasus Corona untuk memutuskan mengadakan kembali pengajian rutin. Sedangkan untuk Sholat Jumat pekan depan juga kemungkinan ditiadakan.

"Ya mungkin saja. Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, karena konsep kita membatasi kemadhorotan itu lebih utama daripada mendatangkan kemaslahatan," papar Muhtarom.

Pengurus Rumah Tangga Masjid Agung dari BPCB Jateng bagian Heritage, Mustakim, mengatakan, persiapan fisik Masjid Agung dalam mencegah penyebaran virus Corona bekerja sama dengan PMI untuk penyemprotan yang dilakukan pada Jumat pagi. Selain itu, takmir masjid telah mengulug karpet sehingga jamaah diharapkan bisa membawa sajadah sendiri.

"Kalau Sholat Jumat di Masjid Agung sebelum terjadinya [virus Corona] ini sekitar 5.000 jamaah, di dalam masjid 2.000 jamaah dan di luar 3.000 jamaah," ujarnya.

Seorang jamaah, Takdir Heruyono (60), mengaku tidak pernah punya rasa takut terhadap penyakit apapun tetapi semua dikembalikan kepada Allah. Dia juga tidak melakukan persiapan khusus untuk melaksanakan Sholat Jumat di tengah merebaknya virus Corona.

"Saya hanya cukup bismillah niat Sholat Jumat dimana masjid yang menyiapkan ternyata Masjid Agung ini pilihan saya. Kebetulan saya tidak bawa sajadah sendiri karena saya yakin bahwa masjid ini kan sudah suci, dimana tempat kita beribadah sudah dijamin Allah itu suci jadi saya tidak bawa sajadah," ungkap warga Solobaru, Kabupaten Sukoharjo tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement