Jumat 20 Mar 2020 16:46 WIB

Pengemudi Ojek Online Kesulitan Cari Penghasilan

Penurunan penumpang ojek online sudah terasa hingga 50 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penurunan penumpang ojek online sudah terasa hingga 50 persen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penurunan penumpang ojek online sudah terasa hingga 50 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga riset IDEAS melaporkan adanta temuan para pengemudi ojek daring atau online (ojol) bekerja setiap seharinya lebih dari delapan jam. Dengan durasi jam kerja tersebut, ditemukan hanya 40 persennya saja yang bisa mendapatkan upah setara Upah Minimum Provinsi Jakarta, Banten, Jawa Barat berkisar Rp 3 juta dalam sebulan.

Fenomena tersebut ternyata justru semakin parah saat pandemi virus korona atau Covid-19 terjadi. Ketua Umum Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengakui untuk mendapatkan penghasilan berkisar Rp 3 juta tampaknya akan sulit didapatkan akhir tahun ini.

Baca Juga

Igun menceritakan kenyataan yang harus dihadapi para pengemudi ojek daring saat ini yaitu penurunan penumpang. “Operasional ojek daring saat ini, itu terlihat sekali anjlok sangat signifikan,” kata Igun kepada Republika.co.id, Jumat (20/3).

Dia menuturkan, penurunan penumpang sudah sangat terasa hingga 50 persen. Igun mengatakan hal tersebut kian terasa semenjak pemerintah mengeluarkan imbauan pembatasan mobilitas untuk mencegah penularan virus corona.