REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masker dan hand sanitizer menjadi benda paling diburu saat ini. Seiring dengan merebaknya wabah corona di Tanah Air, keduanya menjadi barang langka di pasaran.
Berangkat dari fakta tersebut, sejumlah pihak yang peduli mencoba turun tangan dengan membagikan masker dan hand sanitizer, gratis. Seperti yang dilakukan oleh platform digital Esokhari yang membagikan hand sanitizer secara cuma-cuma.
CEO Esokhari, Ryan Savero mengatakan, pihaknya menyadari hand sanitizer di pasaran sangat terbatas, bahkan sudah habis di berbagai tempat seperti apotik, minimarket, dan lainnya. "Guna mengatasi hal ini, kami berbagi hand sanitizer bagi followers Esokhari yang membutuhkan secara gratis agar penyebaran covid-19 tidak meluas. Silahkan follow Instagram kami esokhari_id dan kirimkan alamat lengkap dan akan kami kirim 1 alamat 1 botol," ujar Ryan yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/3).
Managing Director Esokhari, Astrid Reiza mengungkapkan, sampai detik ini pihaknya terus mencoba mencari suplier untuk terus menambah stok bahan baku hand sanitizer. Hal ini dikarenakan seluruh bahan baku naik hingga 5 kali lipat dan habis di pasaran.
"Kami berjuang membantu semaksimal apa yang kami bisa untuk membantu masyarakat. Penularan Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis baru cukup cepat. Maka tim kami inisiatif meracik hand sanitizer yang telah melewati proses riset yang baik, karena sadar kebutuhan yang cukup banyak di masyarakat luas guna meminimalkan penularannya. Mari kita sama-sama peduli untuk memutus mata rantai wabah corona ini dan ikuti saran dan petunjuk dari pemerintah," ungkap Astrid.
Astrid mengungkapkan, Esokhari juga meluncurkan kampanye hashtag #EsokHariLebihBaik, mengajak para pemuda untuk bisa bermimpi, dan wujudkan mimpinya agar bisa menjadi inspirasi banyak manusia.
“Besar harapan kami dengan kampanye #EsokHariLebihBaik bisa menjadi doa harapan agar wabah virus ini bisa terlewati segera,” ujar Astrid Reiza.