Sabtu 21 Mar 2020 10:37 WIB

Gegara Wabah Corona, Bisnis Konglomerat Ini Terguncang

Wabah virus corona berdampak pada bisnis konglomerat di banyak negara

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gegara Hantaman Corona, Bisnis Konglomerat Korea Selatan Ini Terguncang. (FOTO: Business Times)
Gegara Hantaman Corona, Bisnis Konglomerat Korea Selatan Ini Terguncang. (FOTO: Business Times)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor -- Virus corona yang telah ditetapkan sebagai pandemi membuat bisnis vendor ponsel asal Korea Selatan, Samsung, terguncang. Bahkan, perusahaan mengaku kalau wabah itu akan merugikan penjualan ponsel pintar dan perangkat elektronik konsumennya tahun ini.

Kepala Eksekutif Samsung, Kim Kinam menyampaikan, corona dan perang dagang Amerika-China benar-benar menjadi pukulan bagi perusahaan yang sedang berkompetisi dengan Apple itu.

"Pasar ponsel cerdas global diperkirakan akan mengalami kontraksi di tengah wabah (corona). Namun, permintaan terhadap ponsel 5G diprediksi akan meningkat," ujar Presiden Bisnis Seluler dan Jaringan Samsung, dilansir dari Reuters, Kamis (19/3/2020).

Baca Juga: Samsung Minta Karyawannya Work From Home, Tapi Tak Wajib

Produsen chip lain seperti Broadcom Inc telah mengurangi target penjualan karena wabah corona. Namun, Samsung justru akan memanfaatkan peluang baru guna meningkatkan penjualan chip pada 2020.

"Kami memperkirakan peluang baru di bidang-bidang seperti jaringan nirkabel 5G dan mobil otonom guna mendorong penjualan chip pada 2020," kata perusahaan.

Saat pasar ponsel pintar menyusut, pasar chip yang berkontribusi lebih dari 50% terhadap laba Samsung, diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan.

Tahun lalu, pasar itu mengalami penurunan yang diperburuk oleh kelebihan pasokan dan ketegangan perang dagang Amerika-China.

Di tahun ini, Samsung juga akan fokus meningkatkan proses manufaktur daripada memperluas kapasitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement