Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Twitter akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk menghapus tweet yang menempatkan orang pada risiko tertular virus corona.
Dilansir dari TechCrunch pada Rabu (19/3/2020), Twitter memperbarui kebijakan keamanannya untuk melarang tweet yang dapat menempatkan orang pada risiko lebih tinggi untuk mentransmisikan Covid-19.
Kebijakan baru ini melarang tweet yang menolak panduan ahli tentang virus, mendorong perawatan palsu atau tidak efektif, pencegahan dan teknik diagnostik serta tweet yang menyesatkan pengguna dengan berpura-pura berasal dari otoritas kesehatan atau pakar.
Baca Juga: Darurat Corona, Pemerintah Tunda Tes CPNS hingga...
Baca Juga: Hoaks Terbaru: Seluruh Warga DKI Dilarang Keluar untuk Penyemprotan Disinfektan
Dalam posting-an blognya, Twitter mengatakan bahwa ia akan mengharuskan orang untuk menghapus tweet dalam kasus ini.
Twitter mengindikasikan bahwa ia akan mempertimbangkan konteks seperti riwayat akun dalam membuat penentuan penegakannya, yang katanya tetap tidak berubah.
"Ketika kami menentukan bahwa tweet melanggar aturan Twitter, kami mengharuskan pelanggar untuk menghapusnya sebelum mereka dapat tweet lagi," begitulah bunyi peraturan Twitter.
Seorang pengguna diberi tahu tentang ini melalui email dan diberi kesempatan untuk menghapus tweet atau mengajukan banding. Sementara itu terjadi, tweet itu tersembunyi dari pandangan.