Jumat 20 Mar 2020 19:58 WIB

Petugas akan Lakukan Rapid Test Covid-19 dari Rumah ke Rumah

Presiden mengatakan rapid test Covid-19 dilakukan dari rumah ke rumah.

Masih ada perdebatan terkait risiko tinggi penderita asma terinfeksi corona (Foto: Ilustrasi corona).(www.freepik.com)
Foto: www.freepik.com
Masih ada perdebatan terkait risiko tinggi penderita asma terinfeksi corona (Foto: Ilustrasi corona).(www.freepik.com)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test Covid-19 secara massal pada hari ini. Petugas medis akan melakukan rapid test dari rumah ke rumah.

"Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukan paling rawan Covid-19," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/3).

Baca Juga

Wilayah Jakarta Selatan akan menjadi prioritas dalam rapid test Covid-19 secara massal. Jokowi mengatakan, proses rapid test dilakukan petugas dengan cara mendatangi warga dari rumah ke rumah.

"Mengenai rapid test memang sudah dilakukan sore hari ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada contact tracking(pelacakan kontak) dari pasien-pasien positif sehingga dari situ didatangi dari rumah ke rumah untuk dites," katanya.

Presiden mengatakan pemerintah juga sudah memutuskan menerapkan desentralisasi dalam pemeriksaan Covid-19 dengan memberikan kewenangan kepada laboratorium-laboratorium yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu, menurut dia, pemerintah telah menyiapkan obat yang menurut hasil riset dan pengalaman di beberapa negara bisa digunakan untukmengobati pasien Covid-19.

"Pemerintah telah menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara untuk mengobati Covid-19, ini sesuai dengan resep dokter," katanya.

Presiden menekankan bahwa obat antivirus untuk Covid-19 sampai sekarang belum ditemukan, obat yang disiapkan pemerintah adalah obat yang sudah dicoba oleh beberapa negara dan dinilai bisa mendukung penyembuhan pasien Covid-19. Pemerintah telah mendatangkan 5.000 obat Avigan, obat antivirusproduksi perusahaan Jepang, dan dalam proses memesan dua juta obat lagi.Selain itu, pemerintah telah menyiapkan tiga juta obat klorofin.

"Ini yang kita ingin saya sampaikan bahwa kita tidak diam tapi mencari hal-hal, info-info apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan COVID-19," kata Presiden

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement