Jumat 20 Mar 2020 21:02 WIB

Pemerintah AS: Virus Corona tak Hentikan Sanksi untuk Iran

Iran menyebut sanksi AS saat pandemi virus corona adalah kejahatan kemanusiaan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Iran(Tehran Times)
Foto: Tehran Times
Bendera Iran(Tehran Times)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengirim pesan cukup tegas kepada Iran pekan ini. AS mengatakan, penyebaran virus corona tidak akan menghambat sanksi AS ke Iran.

Iran menjadi negara Timur Tengah yang paling parah terdampak virus corona. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan satu orang meninggal dunia setiap 10 menit, dan 50 orang terinfeksi setiap satu jam, sehingga menjadikan total kematian 1.284 dengan 18 ribu lebih orang terinfeksi.
 
AS pun memberlakukan sanksi baru ke Iran pekan ini tak peduli seberapa parah penyebaran corona di sana. AS melalukan ini sebagai kampanye "tekanan maksimum" untuk mengekang kegiatan nuklir, rudal, dan regional Iran.
 
Pemerintahan Trump memasukkan daftar hitam lima perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, tiga di Cina daratan, tiga di Hong Kong dan satu di Afrika Selatan untuk perdagangan di petrokimia Iran. "Tekanan Washington yang meningkat terhadap Iran adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar seorang pejabat Iran kepada Reuters. "Seluruh dunia harus saling membantu untuk mengatasi penyakit ini," ujarnya menambahkan.
 
Beberapa analis memberikan saran kepada pemerintahan Trump bahwa AS harus berbuat lebih banyak untuk mempercepat aliran barang-barang kemanusiaan ke Iran, meskipun mereka melihat sedikit peluang yang menunjukkan bahwa itu akan segera terjadi.
 
"Kebijakan kami tentang tekanan maksimum pada rezim terus berlanjut. Sanksi AS tidak mencegah bantuan sampai ke Iran," ujar Perwakilan Khusus AS untuk Urusan Iran, Brian Hook.
 
Pada Senin, China meminta AS memberikan bantuan sanksi Iran untuk alasan kemanusiaan. Tetapi, para pejabat AS, diplomat asing dan analis tidak melihat tanda-tanda ini. "Sementara Iran merupakan pusat penyebaran virus ini dan menghadapi bencana ekonomi, tidak akan ada pengurangan sanksi," kata Elizabeth Rosenberg dari Center for the New American Security, lembaga think tank.
 
Hook mengatakan, Washington mengirim surat diplomatik ke Teheran yang menawarkan bantuan menyoal wabah corona, namun dengan cepat ditolak Iran. Dia juga menyalahkan kepemimpinan Iran atas dampak virus corona. 
 
"Iran menghabiskan miliaran untuk terorisme dan perang asing dan bahwa jika menghabiskan sepersepuluh dari ini pada sistem perawatan kesehatan yang lebih baik, rakyat Iran akan jauh lebih baik," kata Hook.
 
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement